Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Ini Langkah-langkah Cegah Diabetes di Usia Muda, Atasi Sebelum Terlambat

Menurut dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), tren ini terjadi akibat kombinasi berbagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan gaya hidup

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
TribunManado
DIABETES - Diabetes melitus tak lagi identik dengan penyakit orang lanjut usia. Kini, penyakit ini justru semakin sering menyerang kelompok usia muda. Ini Langkah-langkah Cegah Diabetes di Usia Muda, Atasi Sebelum Terlambat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyakit tren masa kini yang terjadi di Usia Muda.

Diabetes melitus tak lagi identik dengan penyakit orang lanjut usia.

Kini, penyakit ini justru semakin sering menyerang kelompok usia muda.

Baca juga: Daftar 13 Pekerjaan yang Berisiko Hilang di Masa Depan

Menurut dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), tren ini terjadi akibat kombinasi berbagai faktor risiko yang berkaitan erat dengan gaya hidup masa kini.

"Faktor utama pemicu diabetes pada usia muda umumnya berasal dari kebiasaan sehari-hari," ujar dr. Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/4/2025).

Ia menyebutkan pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta riwayat keluarga dengan diabetes turut memperbesar kemungkinan anak muda terserang penyakit ini.

Lebih lanjut, dr. Andi menegaskan bahwa risiko tersebut sebenarnya dapat dicegah. "Dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan kesadaran sejak dini, risiko diabetes di usia muda bisa ditekan secara signifikan," jelasnya.

Faktor risiko diabetes yang perlu diwaspadai pada usia muda

Andi mengungkapkan bahwa beberapa faktor berikut dapat memengaruhi meningkatnya risiko diabetes pada usia muda.

Faktor utama meliputi kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, serta faktor keturunan yang tidak bisa dihindari.

Berikut adalah penjelasan rinci tentang faktor-faktor tersebut:

Pola makan yang tidak sehat

Konsumsi makanan tinggi gula, makanan cepat saji, serta kurangnya asupan makanan bergizi seimbang berkontribusi besar terhadap risiko diabetes.

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan camilan yang mengandung banyak kalori dapat memicu lonjakan kadar gula darah yang dapat mengarah pada diabetes dalam jangka panjang.

Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup yang sedentari atau minimnya aktivitas fisik juga berperan penting dalam meningkatkan risiko diabetes.

Ketika tubuh tidak cukup bergerak, sensitivitas insulin menurun, yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan akhirnya berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Riwayat keluarga dengan diabetes

Faktor genetik tetap menjadi salah satu penyebab utama seseorang berisiko tinggi terkena diabetes.

Jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, kemungkinan seseorang untuk mengalami kondisi serupa meningkat, meskipun gaya hidup sehat diterapkan.

Ia mengingatkan bahwa penting bagi setiap individu, terutama yang memiliki faktor risiko tersebut, untuk mulai menjaga pola hidup yang lebih sehat agar dapat mencegah timbulnya diabetes sejak dini.

Langkah pencegahan diabetes yang dapat dilakukan

Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan gaya hidup yang sederhana dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.

Beberapa langkah preventif yang disarankan antara lain:

Menjaga berat badan ideal

Menurunkan berat badan dapat memberikan dampak besar dalam menurunkan risiko diabetes.

Studi menunjukkan bahwa penurunan 5 persen hingga 7 persen dari berat badan dapat mengurangi risiko diabetes secara signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan.

Rutin berolahraga

Aktivitas fisik yang rutin dapat memperbaiki kontrol gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mendukung penurunan berat badan.

Direkomendasikan untuk melakukan aktivitas aerobik moderat setidaknya 150 menit per minggu, serta latihan kekuatan dua kali seminggu.

Mengonsumsi makanan yang lebih sehat

Mengganti makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan dengan makanan yang kaya serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, akan membantu menstabilkan gula darah.

Makanan ini juga memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi konsumsi kalori berlebih.

Mengganti lemak tidak sehat dengan lemak sehat

Gantilah lemak jenuh dengan lemak sehat yang terkandung dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.

Lemak sehat ini tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol, tetapi juga mendukung kesehatan jantung.

Hindari diet yang tidak seimbang

Meskipun banyak diet ekstrem yang dapat membantu penurunan berat badan cepat, penting untuk memilih pola makan yang sehat dan dapat diterapkan dalam jangka panjang.

Fokus pada kebiasaan makan sehat yang berkelanjutan, bukan pada diet sementara yang sulit dipertahankan.

Selain itu, pemeriksaan rutin juga disarankan untuk mendeteksi diabetes, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti individu dengan berat badan berlebih, riwayat keluarga diabetes, atau mereka yang pernah mengalami diabetes gestasional.

Diabetes pada usia muda menjadi masalah kesehatan yang semakin serius.

Namun, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola berat badan, risiko diabetes dapat diminimalkan.

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko, deteksi dini sangat penting agar pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat.

Sebagai langkah pencegahan jangka panjang, menjaga gaya hidup sehat adalah kunci untuk menghindari diabetes dan komplikasinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved