Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Robbie Williams Ungkap Diagnosis Penyakitnya setelah Diet Ekstrem

Diagnosis penyakit kudis yang diderita penyanyi Inggris, yang dipicu oleh penurunan berat badan yang cepat dan pengobatan.

Editor: Arison Tombeg
Kolase TM/YNet/Motti Kimchi
KUDIS - Robbie Williams. Diagnosis penyakit kudis yang diderita penyanyi Inggris, yang dipicu oleh penurunan berat badan yang cepat dan pengobatan. 

Mengapa penyakit kudis kembali mewabah?

Meski jarang terjadi, penyakit kudis dapat berkembang jika cadangan vitamin C dalam tubuh terkuras. Kadman mencatat penyakit ini lebih umum terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah yang menghindari buah dan sayuran mentah karena risiko infeksi yang lebih tinggi. Namun, ia memperingatkan bahwa diet yang sedang tren — terutama yang tidak menganjurkan konsumsi buah, seperti beberapa rencana ketogenik — merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan.

“Saya tidak menentang diet keto, tetapi penting untuk mengikutinya secara seimbang dan di bawah pengawasan medis,” katanya.

Gejala penyakit kudis bisa menyesatkan. Vitamin C berperan penting dalam memproduksi kolagen, komponen utama dalam jaringan ikat, kulit, dan gusi. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan pendarahan, gusi bengkak, gigi tanggal, dan nyeri sendi. Tahap lanjut dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kepribadian — gejala yang juga dijelaskan Williams.

“Orang yang terkena penyakit kudis bisa mengalami kelelahan ekstrem, gusi berdarah, nyeri sendi, dan bahkan depresi,” jelas Kadman.
Diagnosisnya relatif mudah, biasanya melibatkan tes darah untuk memastikan kekurangan vitamin C. "Ini bukan tes rutin, tetapi dapat dilakukan setelah dokter mengevaluasi pola makan dan gejala pasien," jelas Kadman. "Jika ada tanda-tanda klasik, seperti gusi berdarah, diagnosisnya menjadi cukup mudah."

Perawatannya melibatkan pengisian ulang vitamin C, terutama melalui sumber makanan dan bukan suplemen.

"Asupan harian yang direkomendasikan adalah sekitar 100 mg," kata Kadman. "Sebutir jeruk keprok mengandung sekitar 50 mg, jus lemon sekitar 55 mg, dan kiwi sekitar 90 mg. Paprika merah menempati urutan teratas dengan 190 mg per paprika."

Berlawanan dengan kepercayaan umum, vitamin C tidak terbatas pada buah jeruk. "Anda juga akan menemukannya di pisang, apel, dan kembang kol," tambahnya. "Kuncinya adalah memakannya mentah-mentah — memasak akan merusak vitaminnya."

Kadman berbagi contoh yang unik: sebuah restoran Hungaria bergaya seperti kapal bajak laut menyajikan salad sayuran hijau yang disebut 'Anti-Scurvy' pada menunya.

Meskipun mencegah kekurangan vitamin C itu penting, konsumsi vitamin C yang berlebihan, terutama melalui suplemen, dapat berbahaya. Kadman memperingatkan agar tidak mengonsumsi suplemen tanpa petunjuk medis, dengan memperhatikan potensi interaksi dengan obat-obatan seperti aspirin dan kemungkinan penumpukan pada ginjal.

“Bahkan jus jeruk bali, meski kaya akan vitamin C, dapat mengganggu cara hati memproses obat-obatan tertentu,” katanya.

Kadman menelepon untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalankan diet ketat. “Jika Anda mengurangi satu kelompok makanan utama — terutama buah dan sayuran — pantau kekurangannya dan tetaplah berhubungan dengan dokter Anda.” (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved