Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Apa Itu e-SIM? Inovasi Teknologi Modern, Punya Manfaat yang Berbeda dengan Kartu SIM Biasa

Teknologi e-SIM atau Embedded SIM kini menjadi salah satu inovasi penting dalam dunia telekomunikasi modern.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
(Oik Yusuf/ KOMPAS.com)
Ada dua laci SIM card yang disediakan. Laci SIM card kedua menempatkan slot kartu SIM dan kartu memori microSD secara terpisah sehingga bisa dipasang secara bersamaan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu e-SIM?

Teknologi e-SIM atau Embedded SIM kini menjadi salah satu inovasi penting dalam dunia telekomunikasi modern.

Berbeda dari kartu SIM (Subscriber Identity Module) konvensional yang berbentuk fisik dan bisa dilepas-pasang, e-SIM merupakan modul digital yang tertanam langsung di dalam perangkat, tepatnya pada bagian motherboard.

Aturan Baru Pemerintah: Masyarakat Diminta Migrasi dari Kartu Seluler Fisik ke e-SIM

Karena bersifat permanen, e-SIM tidak memiliki bentuk fisik layaknya kartu SIM biasa.

Ukurannya pun jauh lebih kecil dari kartu SIM nano yang kini umum digunakan.

Hal ini membuat desain smartphone bisa menjadi lebih ringkas dan tahan air, karena tak perlu menyediakan ruang khusus untuk slot kartu.

Apa Bedanya e-SIM dengan SIM Card Biasa?

Keunggulan utama e-SIM terletak pada kemudahan penggunaannya.

Pengguna tak perlu lagi repot membuka slot SIM atau memasukkan kartu secara manual.

Cukup dengan memindai QR code, profil operator bisa langsung diunduh dan diaktifkan secara digital.

Beberapa perangkat yang sudah mendukung teknologi ini antara lain seri iPhone 12 dan 13, yang mengusung fitur Dual SIM kombinasi antara e-SIM dan SIM fisik. 

Bahkan, perangkat wearable seperti Apple Watch juga sudah kompatibel dengan e-SIM, memungkinkan pengguna menggunakan jaringan seluler langsung dari pergelangan tangan mereka.

Kekurangan e-SIM: Masih Ada Tantangan

Meski praktis, teknologi ini juga memiliki keterbatasan. Salah satu kekurangan utamanya adalah saat pengguna ingin mengganti perangkat.

Karena e-SIM tertanam secara digital, pengguna tak bisa sekadar memindahkan kartu ke ponsel baru seperti biasanya.

Proses pemindahan profil e-SIM ke perangkat lain biasanya memerlukan pengaturan ulang dari operator.

Keterbatasan lainnya adalah soal dukungan operator. Belum semua penyedia layanan seluler menawarkan e-SIM, sehingga pilihan pengguna masih terbatas khususnya di beberapa negara berkembang.

e-SIM di Indonesia: Masih dalam Tahap Awal

Di Indonesia, Smartfren menjadi operator pertama yang memperkenalkan e-SIM prabayar kepada masyarakat.

Teknologi ini mulai dikenal sejak peluncuran iPhone X, yang kala itu hanya didukung oleh Smartfren sebagai satu-satunya operator e-SIM di Tanah Air.

Untuk menggunakan layanan e-SIM Smartfren, pelanggan bisa mengunjungi galeri resmi untuk mendapatkan QR code, yang kemudian dipindai guna mengunduh dan mengaktifkan profil pengguna ke perangkat.

Meski adopsinya masih dalam tahap awal, e-SIM diprediksi akan menjadi standar baru dalam dunia telekomunikasi.

Seiring bertambahnya perangkat dan operator yang mendukung, teknologi ini diharapkan akan membawa perubahan besar pada cara kita terhubung di era digital.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved