Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibadah Haji 2025

Pentingnya Jamaah Haji Terdaftar JKN, Simak Penjelasan Kemenag Minahasa dan BPJS Kesehatan Tondano

BPJS Kesehatan Tondano terus bekerjasama dengan Kemenag Minahasa untuk menyosialisasikan terkait pentingnya jamaah haji terdaftar JKN

Tribun Manado
PODCAST - Podcast bertema Kepesertaan JKN Aktif dalam Penyelenggaraan Haji Tahun 2025, Senin (17/3/2025) di Kantor Kementerian Agama Minahasa. Podcast ini dipandu oleh Jurnalis Tribun Manado David Kusuma dengan menghadirkan dua narasumber yaitu, Kepala Kantor Agama Kabupaten Minahasa, Pdt Dolie Tangian STh, Mpd dan Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Tondano, Albert Christian. 

Khusus Jamaah Haji, pentingnya kepesertaan JKN ini bukan hanya untuk menjamin kesehatan jamaah haji, tetapi juga untuk anggota keluarga lain dari jemaah haji

Kemudian dengan program JKN ini jamaah haji bisa melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah haji. Periksa kesehatan sebelum pelaksanaan ibadah haji supaya bisa tahu apa potensi yang kira-kira akan mereka dapati (penyakit), sehingga bisa antisipasi,” ujar Albert.

Bagaimana dengan Jamaah Haji yang Belum Terdaftar JKN?

“Jadi misalnya ada Jamaah Haji ke puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan, tentu tahapannya, petugas di puskesmas akan mengecek apakah ada kartu JKN, ketika dapati ada yang tidak aktif, maka petugas akan edukasi untuk mendaftar JKN, atau segera melunasi tunggakan jika JKN nya aktif namun ada tunggakan,” ujar Albert Christian. 

Bagaimana Sosialisasi Tentang JKN oleh Kemenag Minahasa dan BPJS?

Pdt Dolie Tangian STh, Mpd mengatakan sudah bekerjasama antara Kemenag dan BPJS dalam hal sosialisasi.  

“Sebenarnya kalau tentang kesehatan bagi Calon Jamaah Haji (CJH) itu sangat penting, karena mengantisipasi cuaca yang ada perubahan, dari Indonesia ke Tanah Suci. Jadi kalau calon jamaah haji itu daya tahannya kurang, bisa sakit. 

Kaitannya dengan kementerian agama, kita pernah mendengar ada kegiatan manasik sepanjang tahun. Di kegiatan seperti itu ada kerjasama bukan cuma menyampaikan edukasi tentang ibadah itu sendiri, tetapi bagaimana kepada persiapan fisik CJH. 

Pada manasik haji, kami memberi kesempatan kepada tenaga kesehatan mensosialisasikan hal ini, jadi bukan cuma pada waktu tertentu tetapi kami beri kesempatan pada kegiatan manasik haji untuk sosialisasi,” ujar Pdt Dolie.

Bagaimana Kerjasama BPJS Kesehatan dan Kemenag?

“Untuk MoU ini pada dasarnya menindaklanjuti instruksi presiden nomor 1 dimana ini ditujukan kepada kementerian lembaga terkait dalam hal ini kemenag. Nah di tahun 2025 ini dilaksanakan MoU tersebut.

Ditindaklanjuti dengan keputusan menteri agama, Nomor 74 dan Nomor 142. Salah satu poin itu menyebutkan, pelaksanaan ibadah haji reguler maupun khusus pesertanya wajib JKN aktif,” ujar Albert Christian. 

Bagaimana Ketika CJH Tidak Aktif JKN, Apakah Bisa Berangkat ?

“Jadi jika ada jemaah haji saat proses administrasi tidak terdaftar JKN, atau terdaftar tapi menunggak, itu tidak menghalangi proses administrasinya. 

Nanti petugas di masing-masing bagian, baik itu proses vaksinasi atau sosialisasi, masing-masing petugas selalu menyampaikan agar mendaftar JKN dan aktifkan kepesertaan JKN
tapi untuk proses hajinya tetap bisa berangkat,” ujar Albert Christian. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved