Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dosen Untag Tewas

Terungkap Penyebab Kematian Dosen Untag: Aktivitas Berlebihan Sebelum Tewas, Ditemukan Tanpa Busana

RSUP Kariadi Semarang: Tak ada tanda kekerasan, namun dokter menemukan indikasi aktivitas berlebihan yang menyebabkan jantung korban pecah. 

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribun Manado/Istimewa
DOSEN MENINGGAL - Terungkap Penyebab Kematian Dosen Untag: Aktivitas Berlebihan Sebelum Tewas, Ditemukan Tanpa Busana 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tubuh Dwinanda Linchia Levi (DLL), dosen muda Untag Semarang yang ditemukan tak bernyawa tanpa busana di sebuah kamar hotel, sempat menyisakan misteri besar.

Publik bertanya-tanya: apa yang sebenarnya terjadi pada akademisi berprestasi itu?

Kini, teka-teki itu mulai terkuak.

Hasil autopsi RSUP Kariadi Semarang akhirnya mengungkap fakta paling mengejutkan dalam kasus ini.

Baca juga: Jejak Asmara AKBP Basuki dan Bu Dosen Terbongkar: Hidup Serumah, Satu KK hingga Dibiayai Jadi Doktor

Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh DLL.

Namun, dokter justru menemukan indikasi adanya aktivitas berlebihan yang memicu jantung korban pecah, kondisi fatal yang jarang terjadi dan menimbulkan lebih banyak tanda tanya daripada jawaban.

Temuan medis ini membuat kasus kematian DLL memasuki babak baru bukan hanya tentang misteri di kamar hotel, tetapi juga tentang apa yang sebenarnya dilakukan sebelum napas terakhirnya terhenti.

 “Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan, tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek. Kami tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek, ini yang perlu polisi usut tuntas,” ujar Tiwi kerabat dari almarhumah, Rabu (19/11/2025) melansir dari Kompas.com

Mereka juga mempertanyakan bagaimana korban yang dinyatakan dokter memiliki tensi tinggi dan gula darah tinggi bisa melakukan aktivitas berat.

Sebelumnya, Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir sempat menguak rekam medis DLL.

Korban diketahui memiliki riwayat penyakit kronis yang mencolok dan berpotensi kematian:

Tensi Tinggi Ekstrem: Korban tercatat mengidap hipertensi dengan riwayat tensi sempat mencapai angka 190 milimeter air raksa 

Gula Darah Sangat Tinggi: Kondisi gula darah DLL juga menunjukkan tingkat yang tinggi, dilaporkan pernah mencapai angka 600 miligram per desiliter.

Hal itu berdasarkan catatan medis korban yang berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit."

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved