Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Ini Alasan Kenapa Melihat Darah Bisa Pusing hingga Pingsan, Faktor Psikologis Berperan Besar

Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi kesehatan maupun psikologis.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Kompas.com
INFO KESEHATAN: Ilustrasi sakit kepala. Ini Alasan Kenapa Melihat Darah Bisa Pusing hingga Pingsan, Faktor Psikologis Berperan Besar 

Akan tetapi, ada perbedaan penting antara fobia darah dan fobia lainnya.

Pada kebanyakan fobia, detak jantung akan meningkat ketika seseorang merasa takut, sementara pada fobia darah, justru detak jantung cenderung menurun.

Penjelasan Ilmiah

Penjelasan ilmiah terkait ketidaksanggupan melihat darah adalah fenomena yang dikenal dengan istilah Sinkop Vasovagal.

Dalam kondisi ini, detak jantung menjadi tidak teratur ketika seseorang melihat darah.

Pembuluh darah yang ada di kaki akan melebar, menyebabkan darah mengalir ke bagian tubuh yang lebih rendah, sehingga tekanan darah turun dan mengakibatkan pusing, lemas, atau bahkan pingsan.

Gejala ini sering diikuti oleh kulit yang pucat, penglihatan yang kabur, dan keringat dingin.

Namun, tidak hanya darah yang bisa memicu kondisi ini.

Stres emosional yang ekstrem, panas berlebih, atau bahkan aktivitas fisik yang berlebihan, seperti meniup trompet, juga dapat menyebabkan sinkop vasovagal.

Meski demikian, kondisi ini tidak dapat sepenuhnya dihindari. 

Bagi yang mengalaminya, ada beberapa cara untuk mengurangi gejalanya.

Salah satunya adalah dengan berbaring dan mengangkat kaki untuk membantu aliran darah kembali ke otak.

Jika tidak memungkinkan berbaring, seseorang dapat duduk dan menundukkan kepala di antara kedua lututnya, agar darah bisa mengalir kembali ke otak dengan bantuan gravitasi.

Terkait dengan fobia darah, ada sebuah teori yang dikenal dengan "Hipotesis Ancaman Paleolitik."

Hipotesis ini mengemukakan bahwa fobia terhadap darah mungkin berfungsi sebagai mekanisme perlindungan biologis, khususnya bagi perempuan dan anak-anak pada zaman purba.

Ketika terjadi konflik fisik, reaksi tubuh yang menyebabkan seseorang pingsan bisa saja menjadi cara untuk menghindari cedera fatal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved