Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI di Kamboja

Terungkap Target Online Scam di Kamboja, Dibeber WNI yang Berhasil Dipulangkan ke Indonesia

Salman lancar menceritakan pekerjaan yang dilakukannya selama menjadi online scam di Kamboja.

Editor: Alpen Martinus
via Tribun Medan/Sripoku
KAMBOJA - Gambar ilustrasi orang diwawancarai lewat telepon genggam. (Kesaksian Warga Asal Sulut Korban Penipuan Berbasis Daring di Kamboja. Keluarga Mereka Ikut Diancam). Mereka dipaksa bekerja tanpa digaji 

“Gaji itu ada, tetapi hanya untuk yang mencapai target. Kalau di sana sistem targetnya itu kan pakai dolar Amerika, jadi itu harus satu bulan harus mencapai 4 ribu dolar,” jelasnya.

Selama bekerja di Myanmar, Salman pernah mendapat uang fee bukan gaji sebesar 25 ribu batt atau setara Rp12 juta.

Namun, uang itu harus habis di Myanmar dan tidak boleh dikirim ke kampung halaman.

“Harus dihabiskan untuk di situ saja,” kata Salman.

Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak dan harus menjalani pekerjaan itu di Kamboja dan Myanmar.

Sebab, perusahaan menaruh denda besar bagi pekerja yang ingin pulang atau kembali ke Indonesia.

Baca juga: Menkominfo Sebut Judi Online Scam: Masa 50 Ribu Bisa Jadi 1 Miliar?

“Sistem tidak ada dipaksa, tetapi kalau mau pulang kan harus membayarkan denda. Jadi saya tidak memiliki uang, jadi saya tidak bisa pulang,” ungkapnya.

“Denda kemarin yang waktu di Kemboja itu diminta Rp 80 juta untuk membayar denda supaya bisa pulang,” ujarnya.

Pada Jumat (28/2/2025) sebanyak 38 dari 84 Warga Negara Indonesia (WNI) bermasalah online scam di tiba di Terminal 2F, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Mereka dipulangkan dari Myawaddy, Myanmar, setelah diterbangkan dari Thailand menuju tanah air dengan pesawat komersial.

Sejumlah petugas Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, Bareskrim Polri hingga Interpol terlihat mengawasi kedatangan para WNI tersebut.

Setelah melalui proses imigrasi, para WNI itu dikumpulkan di ruang tunggu Terminal 2F.

Sebagai penanda, mereka tampak mengenakan masker berwarna hijau, kain slayer bandana yang diikat di pundak serta id pengenal.

Kepala mereka pun tertunduk, sambil sesekali melihat arah sekitar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved