Subsidi Tepat Pertalite, Warga Manado Ramai-Ramai Urus QR Code, Isi Bensin Wajib Scan Barcode

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pertamina mengintensifkan penerapan Subsidi Tepat Pertalite di berbagai daerah. 

Penerapan ini juga tengah berlangsung di Sulawesi Utara. 

Beberapa hari terakhir, konsumen wajib menunjukkan QR code Subsidi Tepat Pertalite. 

Hanya mereka yang telah terdaftar dalam Subsidi Tepat dapat mengisi tangkinya dengan Pertalite. 

Konsumen wajib menunjukkan barcode (kode batang) Subsidi Tepat untuk dipindai lalu mengisi BBM.  

Hal ini mendorong warga mendaftar Subsidi Tepat Pertalite.

Ramai warga pemilik mobil mendaftar di konter khusus yang disiapkan SPBU. 

Seperti di SPBU Pierre Tendean (Boulevard) Manado, Selasa (28/1/2025), meskipun masih pagi konter pendaftaran sudah ramai. 

Mereka antre menunggu giliran. 

Dua petugas ditempatkan Pertamina untuk melayani pendaftaran. 

Joubert Assa yang merupakan Warga Malalayang turut mendaftar.

Ia mengaku sudah tahu lama program Subsidi Tepat Pertalite. 

"Lalu belum sempat-sempat karena ya kesibukan. Sekarang harus diurus, kalau tidak mobil tidak bisa isi Pertalite. Kecuali Pertamax," jelasnya. 

Sementara Elvan, warga Sario yang tengah menanti giliran, sabar menunggu dilayani.

Lansia ini mengaku tidak fasih menggunakan telepon pintar.

"Tunggu saja, mereka yang bantu daftarkan. Semoga lancar," jelasnya. 

Pantauan Tribunmanado.co.id, pendaftaran Subsidi Tepat Pertalite melalui laman www.subsiditepat.mypertamina.id.

Konsumen wajib menyiapkan foto e-KTP, STNK depan dan belakang, serta foto kendaraan dengan nomor polisi yang jelas.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan program Subsidi Tepat Pertalite sudah ditetapkan sejak tahun 2023.

Tujuannya agar subsidi bahan bakar ini tepat sasaran. 

Baca juga: Daftar Lengkap 6 Bupati Terpilih di Sumatera Barat yang Tidak Akan Dilantik pada 6 Februari 2025

Baca juga: Daftar Lengkap Dana Desa 2025 di Kabupaten Lampung Selatan

"Penerapannya memang dilakukan bertahap. Di Sulawesi Utara mulai diterapkan menyeluruh sebenarnya sejak tahun lalu, namun ada beberapa pertimbangan seperti akhir tahun ada Natal dan tahun baru," kata Fahrouqi.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.