Catatan Wartawan
Li Ceng Hai
Kuntao di Lili Loyor diduga berasal dari Kuil Shaolin. Di Lili Loyor, Kuntao Shaolin bercampur dengan seni bela diri lain.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kampung Lili Loyor di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, Manado, provinsi Sulawesi Utara, lebih dikenal dengan pasarnya yang menyajikan aneka kue tradisional.
Tak banyak yang tahu jika kampung itu memiliki sejarah seni bela diri Cina Kuntao atau kungfu.
Kuntao di Lili Loyor diduga berasal dari Kuil Shaolin.
Di Lili Loyor, Kuntao Shaolin bercampur dengan seni bela diri lain, melahirkan Kuntao khas Lili Loyor.
Saya menemui Vong Kim San, salah satu praktisi Kuntao di Lili Loyor.
Wawancara berlangsung di kediaman Vong yang berada di pertigaan pasar Lili Loyor.
Vong mengajak saya ke sebuah ruangan di lantai dua.
Memasuki ruangan tersebut saya merasa seperti dibawa ke old china town Manado.
Ruangan 5 kali 7 meter itu diisi altar sembahyang, peralatan sembahyang, lukisan dan relief dewa. Vong menggeluti budaya Tionghoa.
Selain kuntau, Vong juga pelatih Barongsay. Selain itu ia adalah pelukis spiritual.
Objek yang ia gambar adalah dewa.
Vong bercerita, Kuntao di bawa ke Manado oleh Li Ceng Hai.
Li Ceng Hai punya keahlian kungfu Shaolin.
"Kemungkinan dia datang bersamaan dengan berdirinya Klenteng Ban Hin Kiong, ratusan tahun lalu," kata dia.
Li Ceng Hai tak mendirikan perguruan.
Tapi murid - muridnya mendirikan dua perguruan yakni perguruan Laba-Laba dan Perguruan Tukang Sapu.
Ayah dari Vong yakni Qwe Heng Ciat bergabung di perguruan Laba-Laba.
Ada pula Ku Seng yang bergabung di sana.
Terkait Perguruan Laba-Laba ini ada cerita menarik.
Konon, para pemuda dari Perguruan laba-laba ini ikut membantu para pejuang dalam merebut tangsi militer di Teling dalam peristiwa Merah Putih 14 Februari.
Namun kisah ini butuh penelusuran lebih lanjut.
Ku Seng kemudian mendirikan Garuda Putih, seni bela diri yang pernah sangat terkenal di Sulawesi Utara.
"Sementara ayah saya dirikan perguruan Burung Hong," kata dia.
Ia menuturkan, sang ayah tetap mempertahankan Kuntao yang original.
Zaman itu, ada ilmu tertentu dari Kuntao yang hanya boleh diajarkan para keluarga.
Sedang Ku Seng lebih adaptif.
Ia mencampurkan Kuntao dengan seni bela diri Karate dan Silat.
Garuda Putih kemudian bernaung di bawah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Vong mendapatkan didikan Kuntao yang keras dari ayahnya.
"Saya ingat sering disuruh memasang kuda kuda menunggang kuda (Maju) dan kaki ditaruh gelas, itu berlangsung enam bulan, kemudian latihan kuda - kuda lagi, baru setelah kuda kuda kuat dilanjutkan dengan pelatihan jurus," katanya.
Sebut dia, pelatihan Kuntao Cina selalu diawali dengan membentuk kuda - kuda.
Ini didasarkan pada prinsip pohon. Pohon yang kokoh selalu memiliki akar kuat.
Ungkap dia, ajaran Kuntao dari ayahnya merupakan gabungan antara kuntao dari Li Ceng Hai, ilmu dari Go Sam Su, Tantui serta ilmu mirip Wing Chun.
"Ada ilmu merayap di dinding, kemudian Tantui yang tak ada di ilmu kuntao lainnya, selain tangan kosong ada juga ilmu senjata seperti pedang dan toya," katanya.
Dirinya sempat memeragakan teknik kuda - kuda kepada saya.
Ia membengkokkan kedua lutut dan pasang gaya seperti hendak menunggang kuda.
Gaya itu ditahan selama beberapa menit, kemudian kedua tangannya dipukulkan ke depan secara bergantian.
Dengan berkembangnya waktu, perguruan Burung Hong lebih banyak bergerak di Barongsay serta Liong.
"Banyak murid saya yang pintar bermain Barongsay," kata dia.
Pernah menelurkan banyak ahli Kuntao, kini tak banyak lagi warga Lili Loyor yang pintar Kuntao. Para pemuda kini lebih tertarik pada gadget.
"Jika pun ada yang latihan kungfu, mereka berlatih Wushu," katanya.
Faktor lainnya adalah hengkangnya penduduk asli Lili Loyor ke tempat lain.
Vong bertekad merawat warisan budaya leluhur tersebut kendati itu tak mudah. (Arthur Rompis)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.