Digital Acitivity
Kolintang Alat Musik dari Sulawesi Utara Diakui Dunia, Peran Tim 5 di Balik Pengakuan Internasional
Di balik kesuksesan kolintang mendunia, terdapat Tim 5 di Sulut, sebuah kelompok yang bekerja keras dalam diam untuk mewujudkan impian besar tersebut.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID – Musik tradisional Kolintang asal Sulawesi Utara resmi mendapat pengakuan internasional sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Di balik kesuksesan ini, terdapat Tim 5, sebuah kelompok yang bekerja keras dalam diam (silent) untuk mewujudkan impian besar tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh tiga dari lima anggota di Tim 5 dalam Podcast Tribun Manado yang berlangsung di Kantor Tribun Manado, Jalan AA Maramis, Kecamatan Mapanget pada Rabu (15/1/2025).
Mereka adalah Lutje Anneke Rattu, Ambrosius Markus Loho, dan Lidya Fietje Katuuk yang menjadi Narasumber di Podcast ini.
Ketiganya menjelaskan proses panjang dan detail di balik pengakuan Kolintang sebagai warisan budaya dunia.
Markus mengatakan, tim 5 adalah tim penyusun naskah akademik dan pengisi formulir ICH-02, persyaratan utama untuk pengajuan ke UNESCO.
"Kami terbentuk pada 2021, namun sudah terlibat dalam komunitas Kolintang sejak 2013. Proses ini sangat panjang,” ujar Markus.
Lidya menambahkan, mereka bekerja dengan mandat khusus dan fokus mengumpulkan data, dokumentasi, serta menyusun kajian ilmiah.
Ia menjelaskan, semua proses harus berbasis data, tidak bisa hanya berdasarkan cerita turun-temurun.
"Kami bekerja secara senyap (silent) dengan dukungan komunitas besar di bawah Pinkan Indonesia, yang menaungi pemain, pengrajin, pemerhati, dan pegiat Kolintang,” jelasnya.
Selain itu, peran Masyarakat dan Pemerintah Sulawesi Utara juga sangat mendukung proses ini.
Mereka katakan, proses pengajuan Kolintang tidaklah mudah.
Anneke memaparkan bahwa Kolintang harus bersaing dengan ribuan warisan budaya lainnya di Indonesia.
“Ada sekitar 2.013 warisan budaya yang antre untuk diusulkan ke UNESCO. Prosesnya seperti ujian disertasi, dimana dokumen diuji langsung dan harus lolos penjurian yang sangat ketat,” ungkapnya sambil tersenyum.
Tim 5 juga mengungkap alasan pentingnya pengakuan UNESCO terhadap Kolintang.
Lidya menjelaskan, pengakuan ini melindungi Kolintang dari klaim negara lain.
"Selain itu, kita mendapat privilege, dimana Kolintang kini menjadi bagian dari tradisi dunia, yang juga mengangkat nama Sulawesi Utara di kancah internasional.”
Markus menambahkan, setelah dokumen diuji, tim masih harus melengkapi kekurangan yang ditemukan.
“Itu yang menjadi cikal bakal Tim 5. Kami berperan melengkapi semua kebutuhan database untuk pengajuan,” jelasnya.
Pengakuan internasional ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara dan Indonesia.
Kolintang kini bukan hanya warisan budaya lokal, tetapi juga bagian dari khazanah budaya dunia. (Pet)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Warga Bolmong Raya dan Minahasa Raya Tak Perlu ke Kantor Cabang Tondano Urus BPJS, Sudah Ada Viola |
![]() |
---|
Dokter Aldwyn Zeinhard Napitupulu Jelaskan 21 Jenis Penyakit yang Tidak Dijamin BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Tribun Manado Podcast, Kepala Badan Bahasa Beber Langkah Menjaga Kedaulatan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Progam Rujuk Balik di Kabupaten Minahasa Jangkau 9 Penyakit Kronis |
![]() |
---|
Bill Aldrich Maloho Siswa Berpretasi Asal Manado, Ungkap Peran Besar Bunda saat Raih Prestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.