Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Minut Tewas di Kamboja

Butuh Ratusan Juta Rupiah Pulangkan Jenazah Marco Tirajoh dari Kamboja, Keluarga Gelar Open Donasi

Metsy Tirajoh saudara Marco memposting permintaan donasi itu di medsos.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alpen Martinus
HO
Marco Tirajoh semasa hidup dan keluarga 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluarga Marco Tirajoh, warga Sulut yang tewas di Kamboja, terus berupaya memulangkan jenazah almarhum.

Upaya terbaru adalah menggalang donasi.

Metsy Tirajoh saudara Marco memposting permintaan donasi itu di medsos.

Baca juga: Keinginan Keluarga Marco Tirajoh Warga Sulut yang Meninggal di Kamboja: Kami Mohon Makamkan di Sini

Untuk memulangkan jenazah Marco, keluarga butuh uang sebesar Rp130 juta.

Keluarga mengaku hanya orang kecil yang tak mampu memenuhi jumlah tersebut.

Berikut permintaan donasi yang beredar :

Marco anak baik  
Masih muda sudah pekerja keras,karena lapangan pekerjaan susah di negara sendiri jadi Marco berangkat kerja ke kamboja dan dia pun tau resiko besar kalo bekerja di sana tapi karena semangatnya bekerja dan bertujuan cuma ingin membahagiakan mama papa dan keluarga bahkan saudara-saudaranya jadi almarhum nekat berangkat walaupun nyawa taruhannya 

Semenjak bekerja di kamboja Marco sering kirim uang ke keluarga membantu perekonomian keluarga karena dia tau keluarga susah karena begitu mulianya hati almarhum jika ada kelebihan berkat, almarhum sering berbagi berdiakonia di beberapa gereja dan memberikan bantuan buat anak-anak yatim piatu yang berada di beberapa panti asuhan serta sering membantu teman-temannya sangking baiknya almarhum 

Pada tanggal 31 desember almarhum menghubungi keluarga memberitahu kalau sudah mau pulang sudah selesai kontrak dan sudah keluar dari tempat bekerja dan sudah nginap di hotel sambil menunggu pesawat untuk pulang mau merayakan tahun baru bersama keluarga
(Marco ba telp dia bilang mama qta somo pulang )
Tapi takdir berkata lain,adik kami Marco Tirayoh sudah lebih dulu dipannggil pulang oleh Tuhan 

Hari itu terakhir Marco kontak dengan keluarga,dan pada tanggal 2 januari jam 16.30 kami mendapat berita bahwa adik kami Marco Tirayoh sudah meninggal dunia ditemukan sudah tidak bernyawa pada tanggal 2 januari dini hari di pinggir jalan trotoar pusat kota Pnomphen karena mengalami serangan jantung   

Kami keluarga sangat-sangat terpukul semua upaya sudah kami lakukan sampai meminta bantuan kepada ibu dewan HBL untuk kepulangan Marco ke tanah air tapi kami terhalang dgn biaya yang sangat besar untuk kepulangan adik kami  

Untuk itu kami meminta tolong meminta bantuan dengan kerendahan hati kami meminta bantuan dana kepada bpk/ibu saudara-saudara teman-teman skalian seberapapun itu sudah sangat-sangat membantu kami keluarga, karena dana yg akan dikeluarkan cukup besar kurang lebih Rp130juta yang harus kami sediakan,kami hanya orang kecil dan biaya akan terus bertambah sampai ada penganan lanjutan  

Bagi bpk/ibu saudara-saudara teman-teman yg ingin membatu bisa langsung ke nomor rekening yang tertera di foto atau bisa langsung menghubungi kami keluaarga 

Besar harapan kami keluarga agar adik kami bisa pulang ketanah air walaupun dgn keadaan yg sudah berbeda 

Sebelumnya kami keluarga dari Marco Tirayoh mengucapkan banyak-banyak trimakasih pada samua yang sudah ikhlas membantu kepulangan adik kami Tuhan pasti akan membalas smua kebaikan bpk/ibu saudara teman-teman sekalian sekali lagi terimakasih . (Art)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved