Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Sejarah Hari Ini, 22 Agustus 1904 Deng Xiaoping Lahir, Sosok Arsitek Perekonomian China

Deng Xiaoping Sosok yang memulai reformasi besar-besaran empat dekade lalu. Ia berhasil menyelamatkan lebih dari 700 juta orang dari kemiskinan China.

|
Editor: Rizali Posumah
Wikipedia/Domain Publik
Deng Xiaoping, arsitek perekonomian China. Dialah yang memulai reformasi besar-besaran empat dekade lalu. Sejak reformasi Deng, lebih dari 700 juta orang terangkat dari kemiskinan di China. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini 22 Agsutus pada tahun 1904, di Guang’an, Provinsi Sichuan, China, lahirlah Deng Xiaoping.

Kelak ia akan menjadi sosok arsitek perekonomian China.

Sosok yang memulai reformasi besar-besaran empat dekade lalu. 

Ia berhasil menyelamatkan lebih dari 700 juta orang dari kemiskinan di China.

Saat meninggal pada 19 Februari 1997, di usia 92 tahun, sesuai wasiatnya, organ-organnya disumbangkan untuk penelitian medis.

Deng Xiaoping sejak remaja, adalah orang yang sudah berkomitmen untuk menyelamatkan China

Pada usia 15 tahun di musim panas 1919 usai lulus  dari sekolah Chonqing, Deng bersama 80 teman sekolahnya berniat melakukan perjalanan dengan kapal ke Perancis.

Mengetahui tekad anaknya yang kuat, ayahnya bertanya, "Apa yang ingin kamu pelajari di Perancis?"

"Untuk belajar pengetahuan dan kebenaran dari Barat, untuk menyelamatkan China," jawab Deng tegas. 

Walhasil ia pun mendapat dukungan penuh dari ayahnya. 

Masa kecil dan remaja

Deng Xiaoping lahir di era pemerintahan Kekaisaran Qing.

Ia lahir dari keluarga berkecukupan pasangan Deng Wenming dan istrinya Dan. 

Ayahnya adalah pemilik tanah tingkat menengah dan pernah belajar di Universitas Hukum dan Ilmu Politik di Chengdu.

Dan, ibu dari Deng meninggal di awal kehidupan Deng.

Meninggalkan Deng, tiga saudara laki-laki dan tiga saudara perempuannya.

Deng memulai pendidikannya saat usia lima tahun di sekolah dasar swasta gaya China, lalu masuk ke sekolah dasar yang lebih modern dua tahun kemudian.

Musim panas 1919 Deng lulus dari sekolah Chonqing. Dia bersama 80 teman sekolahnya lalu melakukan perjalanan dengan kapal ke Perancis.

Deng menunjukkan tekadnya dengan tegas. Dia mengulang perkataan gurunya, ketika ditanyai ayahnya "Apa yang ingin kamu pelajari di Perancis?"

"Untuk belajar pengetahuan dan kebenaran dari Barat, untuk menyelamatkan China," kata Deng.

Ayahnya pun sepenuhnya mendukung keputusan Deng, yang merupakan partisipan termuda di usia 15 tahun.

China saat itu memang sedang menderita, dan Deng sadar orang China harus mendapat pendidikan modern untuk menyelamatkan negaranya.

Desember 1920, kapal Andre Lyon yang ditumpangi Deng tiba di Perancis. Dia bersama 210 siswa lainnya pun turun dari kapal itu.

Deng menimba ilmu di sekolah menengah Bayeux dan Chatillon. Lalu pada 1926 dia pergi ke Uni Sovyet untuk belajar di universitas Sun Yat-sen Moskwa.

Sosok arsitektur perekonomian China

Deng kembali ke China tahun 1926 dan menjadi pelaksana militer di Sovyet, daerah otonomi komunis di barat daya China, yang didirikan Mao Zedong pada 1931.

Setelah pengusiran kaum komunis oleh pasukan Nasionalis di bawah Chiang Kai-shek pada tahun 1934, Deng berpartisipasi dalam Pawai Panjang (1934–35) yang melelahkan dari kaum komunis Tiongkok ke pangkalan baru di provinsi Shaanxi , Tiongkok barat laut. 

Karier Deng semakin meningkat, ketika dilantik jadi Wakil Perdana Menteri China tahun 1952, dan jadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China tahun 1954.

Kepandaiannya dalam berorganisasi sempat dipuji Mao Zedong, tapi mulai berselisih paham di tahun 1960-an saat terjadi Revolusi Kebudayaan.

Deng memiliki pandangan kuat terhadap kepentingan diri individual, sedangkan Mao lebih menekankan kebijakan egaliter.

Deng lalu diberhentikan dari posnya, dan bersama keluarganya dikirim ke pedesaan di Jiangxi untuk reedukasi.

Roda kehidupan Deng kembali berputar ke atas saat Mao meninggal pada 9 September 1976.

Revolusi Mao terhambat, dan Deng Xiaoping secara perlahan berkuasa sebagai pemimpin pengganti.

Saat dipimpin Deng, para petani dibebaskan memilih komoditas pertanian dan menyesuaikan kondisi alam.

Ini berbeda dengan kebijakan era Mao Zedong yang segalanya serba terpusat.

Dampaknya, produktivitas petani meningkat dan bahan pangan mudah didapat.

Deng memiliki program utama yaitu Zona Ekonomi Khusus atau SEZ (Special Economic Zones).

Kebijakan ini adalah model produksi terpusat yang menyasar dunia internasional sebagai pangsa pasar China.

Deng menekankan tanggung jawab individu dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan pembentukan kader teknisi serta manajer yang terampil, berpendidikan tinggi, untuk menjadi ujung tombak pembangunan China.

Dia membebaskan banyak perusahaan industri dari kontrol dan pengawasan pemerintah pusat, memberi manajer pabrik wewenang untuk menentukan tingkat produksi dan mengejar keuntungan untuk perusahaan.

Dalam urusan luar negeri, Deng memperkuat hubungan perdagangan dan budaya China dengan Barat dan membuka perusahaan Cina untuk investasi asing.

Dari kebijakan ini, perlahan investor dan distributor mulai masuk.

Pemerintah pun meraih profit dari pajak dan biaya administrasi.

Tahun 1981-1983 pertumbuhan ekonomi China mencapai 9,6 persen per tahun.

Kemudian tahun 1981-1984 di Shenzhen pertumbuhan ekonominya sebesar 75 persen per tahun, yang memunculkan istilah "Kecepatan Shenzhen" atau "Efisiensi Shenzhen".

Kemudian untuk reformasi sosialnya, Deng menerapkan kebijakan keluarga berencana paling ketat di dunia, yakni satu keluarga satu anak.

Ini dilakukan untuk mengendalikan populasi China yang terus meningkat.

Kematian dan warisan

Di usia 92 tahun, Deng menghembuskan nafas terakhirnya pada pada 19 Februari 1997, akibat infeksi paru-paru dan penyakit Parkinson.

24 Februari pukul 10.00 pagi, rakyat China diminta Perdana Menteri Li Peng untuk mengheningkan cipta selama tiga menit.

Bendera negara dikibarkan setengah tiang selama lebih dari seminggu. Pemakamannya disiarkan televisi nasional dan semua saluran kabel.

Setelah pemakaman, organ-organnya disumbangkan untuk penelitian medis. Jasadnya dikremasi, dan abunya disebar ke laut sesuai permintaannya.

Selama dua minggu berikutnya, media pemerintah China memuat berita dan dokumenter yang berkaitan dengan hidup dan mati Deng.

Program Berita Nasional menyiarkannya secara reguler mulai pukul 19.00 yang berlangsung hampir dua jam dari waktu siaran normal.

Selama hidupnya, Deng telah banyak melakukan berbagai hal yang membawa China menjadi salah satu negara maju. 

Dia adalah orang yang berhasil memulihkan stabilitas domestik dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok setelah ekses Revolusi Kebudayaan yang membawa bencana.

Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok memperoleh ekonomi yang tumbuh pesat, standar hidup yang meningkat, kebebasan pribadi dan budaya yang diperluas secara signifikan, dan hubungan yang semakin erat dengan ekonomi dunia.

 Deng juga mempertahankan pemerintahan yang agak otoriter yang tetap berkomitmen pada pemerintahan satu partai PKT meskipun mengandalkan mekanisme pasar bebas untuk mengubah Tiongkok menjadi negara maju.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

SUMBER: 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved