Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cetatan Jurnalis

Amir Syarifuddin, Seorang Kristen, Seorang Sosialis

Amir Syarifudin memegang peranan penting dalam kongres pemuda ke 2 yang mencetuskan sumpah pemuda.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
HO
Amir Sjarifoeddin Perdana Menteri Indonesia ke-2 

Injil membebaskan manusia, dan manusia yang dibebaskan oleh Injil harus pula membebaskan bangsanya dari penjajahan.

Itulah mandat budaya orang Kristen. Orang Kristen yang sudah lahir kembali tak mungkin duduk ongkang kaki melihat ketidakadilan. 

Ia harus berdoa dan bertindak.

Nah saya percaya, iman Amir adalah murni Kristen.

Ia percaya Yesus yang Alkitabiah. Namun cara politiknya adalah sosialis komunis.

Pembelaan pada yang papah dan tertindas menjadi titik temu antara Injil dan komunisme.

Banyak yang percaya Amir bukan seorang komunis. Jan Aritonang membeber Amir kecewa dengan perjanjian Renville dan itu membuatnya seakan akan dekat dengan komunis.

"Ini merupakan kecelakaan sejarah” tegasnya.

"Amir hanya kambing hitam dari peristiwa tahun 48”, kata Wilson seorang peneliti.

Ia menilai Amir lebih dekat kepada seorang Kristen Nasionalis daripada seorang Kristen Sosialis.

Seorang penulis Belanda menyebut, jika watak Amirlah yang membuatnya seolah olah ikut dalam peritiwa Madiun.

Sebut dia, sifat Amir yang ingin cari panggunglah yang menyebabkan ia terseret dalam pusaran pemberontakan itu.

Saya kira, kita yang telah dicuci otak dalam sistem orde baru atau yang berotak pop corn akan mudah menuding Amir sebagai seorang bidah. 

Tapi marilah kita melihat Amir sebagai sebuah pergumulan sejarah. Bahwa ia pernah salah ya. 

Dan Amir percaya keberdosaan manusia dan katakberdayaannya hingga butuh anugerah semata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ketika Penegak Jadi Pemeras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved