Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cetatan Jurnalis

Amir Syarifuddin, Seorang Kristen, Seorang Sosialis

Amir Syarifudin memegang peranan penting dalam kongres pemuda ke 2 yang mencetuskan sumpah pemuda.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
HO
Amir Sjarifoeddin Perdana Menteri Indonesia ke-2 

Amir yang kala itu beragama Islam, mulai mengenal Injil dan aktif di perhimpunan siswa Gymnasium Haarlem.

Saat balik Indonesia, Amir bersekolah di Recht Hooge School. Disini ia mengenal

Profesor J.M.J Schepper. Schepper kerap mengajak Amir mengikuti pertemuan kelompok mahasiswa Kristen bernama Christelijke Studenten op Java Vereeniging (CSV) yang merupakan cikal bakal GMKI.

Pertemuan dengan Ferdinand Tampubolon merupakan titik yang kian mendekatkan Amir dengan Injil. 

Titik selanjutnya adalah persahabatannya dengan Toyohiko Kagawa.

Kagawa adalah seorang Kristen yang telah melepaskan diri dari tradisi Samurai.

Jalan yang diambil Kawaga tak biasa. Ia seorang Kristen yang memilih menjadi seorang komunis dengan berada di sisi kaum tertindas. 

Jalan ini juga diambil Amir. Amir akhirnya dibaptis pada 1931.

Amir bukan tipe Kristen KTP. Ia sangat taat. Bangun pagi baca Alkitab dan berdoa. Pun mau tidur. Ia sering berkhotbah. 

Bagaimana Amir bersentuhan dengan komunis ?.

Seperti umumnya aktivis di awal kemerdekaan Indonesia, Amir bersentuhan dengan ide Karl Max dan menganggapnya jalan pembebasan secara politik.

Amir kenal dengan Marxisme saat ia menjadi anggota Perhimpunan Indonesia.

Ia dikabarkan digembleng dedengkot PKI Semaun.

Amir sendiri menelaah Injil dalam suasana kebatinan Indonesia saat itu. 

Indonesia yang terjajah adalah Indonesia yang butuh pembebasan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ketika Penegak Jadi Pemeras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved