Sejarah
Sejarah Hari Ini 6 Agustus, Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama, Berikut Biografi Sang Rasul Islam
Dikisahkan, pada hari itu Muhammad, seorang pria 40 tahun melakukan Uzlah atau menyendiri di Gua Hira, Jabal Nur, 7 kilometer dari Kota Mekkah.
Saat remaja, untuk pertama kalinya, Nabi Muhammad berpartisipasi dalam peperangan, yakni Perang Fijar.
Kala itu, di usianya yang masih sekitar 14 tahun, Rasulullah tidak ikut bertempur, tetapi hanya membantu mengumpulkan panah.
Dalam perkembangannya, Nabi Muhammad terkenal di berbagai penjuru Jazirah Arab sebagai pedagang yang sangat jujur dan dapat dipercaya.
Berkat kejujurannya, sebelum Muhammad diangkat menjadi nabi, terkenal dengan sebutan Al-Amin, yang memiliki makna orang yang dapat dipercaya.
Karakter Muhammad dan budi pekertinya yang luhur telah didengar oleh banyak orang, termasuk Khadijah, seorang janda kaya yang menekuni dunia perdagangan.
Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakan barang dagangannya, bahkan mau memberikan upah dua kali lipat.
Ketika usianya menginjak 25 tahun, Muhammad menikah dengan Khadijah, yang saat itu berusia sekitar 40 tahun.
Perbedaan usia tidak menjadi penghalang bagi mereka dan kehidupan pernikahannya pun harmonis.
Nabi Muhammad dan Khadijah dikaruniai enam anak, yakni Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah.
Mendapatkan wahyu pertama
Hidup di tengah masyarakat Mekkah jahiliyah, Nabi Muhammad memiliki kebiasaan khas, yaitu menyendiri selama beberapa waktu untuk merenung.
Muhammad pun menemukan tempat untuk merenung, yaitu di Gua Hira, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Mekkah.
Baca juga: Waraqah bin Naufal, Imam Nasrani yang Memastikan Kenabian Muhammad
Melalui tafakur di Gua Hira, Rasulullah membersihkan hati dan pikirannya yang penuh keprihatinan terhadap masyarakat Mekkah dengan niat suci bermunajat kepada Allah.
Memasuki usia 40 tahun, Nabi Muhammad sering bermimpi yang datang seperti fajar yang terang di pagi hari.
Sampai suatu ketika di Gua Hira, tepatnya pada 17 Ramadan atau bertepatan dengan 6 Agustus 611 Masehi, Rasulullah melihat cahaya yang sangat terang.
Saat itu, Malaikat Jibril muncul dengan cahaya yang membutakan mata dan menyampaikan wahyu yang pertama untuk Nabi Muhammad.
Surat yang diturunkan pertama kali saat Nabi Muhammad menerima wahyu adalah Al-Alaq ayat 1-5.
Sesudah mengalami peristiwa itu, Rasulullah keluar dari Gua Hira dan pulang dalam keadaan ketakutan serta bingung.
Di kediamannya, Nabi Muhammad ditenangkan oleh Khadijah, yang kemudian mengajaknya menemui Waraqah bin Naufal.
Waraqah bin Naufal adalah seorang imam Arab dan ahli kitab yang masih berkerabat dengan Khadijah.
Rasul memberitahukan Waraqah tentang pengalaman spiritualnya di Gua Hira dan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril kepadanya.
Maka, Waraqah membenarkan bahwa Muhammad adalah nabi akhir zaman yang akan didustakan, disakiti, diusir, dan diperangi.
Beberapa waktu kemudian, Nabi Muhammad menerima wahyu kedua saat sedang berjalan di suatu tempat dan saat sedang di rumah dalam keadaan ketakutan karena belum terbiasa.
Saat itu, Nabi Muhammad menerima perintah untuk menyeru manusia kepada agama Allah.
Setelah itu, dimulailah perjalanan dakwah Islam Nabi Muhammad di Mekkah.
Perjalanan dakwah
Setelah mendapatkan wahyu, Nabi Muhammad mulai berdakwah di kalangan keluarga, sahabat, dan masyarakat Mekkah.
Seperti perkataan Waraqah, Rasulullah akan didustakan, disakiti, diusir, dan diperangi oleh orang-orang yang menolak mengikuti ajarannya.
Meski sebagian besar masyarakat Mekkah secara terang-terangan menentang ajaran Islam, Nabi Muhammad tidak berhenti berdakwah begitu saja.
Khadijah menjadi salah satu pelindung dan pendukung utama ketika Nabi Muhammad menghadapi perlawanan yang mengancam nyawa dari kaum kafir Quraisy di Mekkah.
Namun, bertepatan dengan tahun kesepuluh kenabian, Nabi Muhammad ditinggal wafat oleh Khadijah.
Untuk menghibur Nabi Muhammad yang tengah bersedih lantaran kehilangan pamannya, Abi Thalib, dan Khadijah, Allah memberikan Isra Miraj.
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad dari Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem, hingga dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Ada beberapa versi terkait kapan tepatnya peristiwa Isra Miraj. Umat Islam umumnya meyakini bahwa peristiwa ini terjadi pada 27 Rajab tahun 621 Masehi.
Kemudian, pada 622, Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Nabi Muhammad melanjutkan perjuangan dakwah di Kota Madinah selama 10 tahun dan menggunakan berbagai metode untuk syiar Islam.
Istri Nabi Muhammad
Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad yang juga tidak pernah dimadu.
Rasulullah baru menikah lagi setelah Khadijah wafat.
Semasa hidup, Rasulullah menikahi 13 perempuan yang hampir semuanya janda, kecuali Aisyah.
Istri-istri Nabi Muhammad di antaranya:
- Khadijah binti Khuwailid
- Saudah binti Zama'ah
- Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Hafshah binti Umar
- Zainab binti Khuzaimah
- Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah
- Zainab binti Jahsy
- Juwairiyah binti Al-Harits
- Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan
- Shafiyah binti Huyai
- Maimunah binti Al-Harits
- Jamilah
- Jariyah
Banyak sejarawan, termasuk Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar pernikahan yang dilakukan Nabi Muhammad dimaksudkan untuk memberikan para janda status yang lebih tinggi selain untuk memberikan mereka penghidupan, di mana pada masa itu di Arab budaya menekankan perkawinan dengan seorang gadis, sehingga membuat Janda lebih susah untuk menikah lagi.
Nabi Muhammad wafat
Pada 632, atau setelah 10 tahun hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Setelah naik haji, Nabi Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal yang disebut sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada) di Gunung Arafah di timur Mekkah.
Lewat pidato ini, Nabi Muhammad berpesan kepada pengikutnya untuk tidak mengikuti aturan adat pra-Islam tertentu.
Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad mulai menderita sakit yang cukup parah.
Nabi mengalami sakit kepala dan demam tinggi selama beberapa waktu setelah pulang dari naik haji untuk pertama dan terakhirnya.
Pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632, Nabi Muhammad meninggal di rumah istrinya, Aisyah.
Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun. Jasadnya kemudian dikebumikan di Kompleks Masjid Nabawi di Madinah, yang saat ini di bawah naungan Kubah Hijau.
Sumber:
- https://sunnah.com/bukhari:6982
- Watt, M. Aisha bint Abi Bakr. Article at Encyclopaedia of Islam Online. Brill Academic Publishers
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Kisah AH Nasution, Pahlawan Nasional Indonesia, Konseptor Perang Gerilya yang Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.