Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah Marie Antoinette, Korban Kampanye Pembunuhan Karakter, Hidupnya Berakhir di Guillotine

Marie Antoinette sering disebut sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah dunia.

Editor: Rizali Posumah
HO/Kolase
Marie Antoinette, Ratu Prancis yang meninggal dieksekusi rakyatnya, korban kampanye pembunuhan karakter. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah ungkapan amat terkenal yang berbunyi "Biarkan mereka makan kue?" diyakini hingga kini adalah kalimat yang dilontarkan Marie Antoinette saat rakyat Prancis kelaparan. 

Marie Antoinette sering disebut sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah dunia.

Ratu Prancis ini sering digambarkan sebagai sosok yang arogan. 

Dia bahkan dituding tidak peduli dengan penderitaan rakyat Prancis

Meski hal-hal negatif yang ditudingkan terhadap dirinya tersebut kini menjadi perdebatan di kalangan para sejarawan.

Akhir hidup istri Raja Louis XVI diputuskan pada 14 Oktober 1793 oleh Pengadilan Revolusioner.

Ia disebut telah melakukan pengkhianatan terhadap rakyat dan negara dan divonis eksekusi.

Marie Antoinette mengembuskan nafas terakhirnya di guillotine di Place de la Révolution pada 16 Oktober 1793.

Pasca kematiannya dan runtuhnya kerajaan Prancis, namanya Marie Antoinette seringkali dikaitkan dengan kalimat terkenal, "Biarkan mereka makan kue."

Namun tidak ada bukti sejarah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa Marie Antoinette pernah berkata demikian.

Ketika rakyat Prancis kelaparan dan tidak memiliki roti untuk dimakan, ratu yang hidup dalam kemewahan itu tidak mungkin melontarkan pernyataan yang begitu menyepelekan penderitaan rakyatnya.

Lalu, mengapa mitos ini begitu melekat pada sosok Marie Antoinette?

Mitos ini terus hidup dan berkembang karena fungsinya sebagai alat propaganda. Selama Revolusi Prancis, para revolusioner membutuhkan sosok antagonis yang sempurna untuk menyalurkan kemarahan rakyat.

Marie Antoinette, dengan kehidupannya yang mewah dan latar belakang bangsawan Austria, menjadi target yang sempurna.

Citra seorang ratu yang kejam dan tidak berperasaan sangat berguna untuk membenarkan tindakan-tindakan revolusioner.

Bukan hanya soal kue

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved