Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Longsor Tambang Emas Gorontalo

Relawan Disuntik Vaksin Usai Cari Korban Tambang Emas Ilegal Gorontalo, Ini Jenis dan Tujunnya

Menurut Penjabat Gubernur Gorontalo Ruddy Salahuddin vaksin tersebut diberikan untuk mencegah adanya tetanus.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Nielton Durado
Penyuntikan vaksin ke relawan yang membantu pencarian korban longsor tambang emas ilegal di Provinsi Gorontalo, Jumat 12 Juli 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Selain menerima disinfektan, para relawan yang mencari korban longsor di tambang emas ilegal, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, juga diberikan vaksin.

Menurut Penjabat Gubernur Gorontalo Ruddy Salahuddin vaksin tersebut diberikan untuk mencegah adanya tetanus.

"Jadi setiap relawan yang kembali dari proses pencarian akan kita vaksin," kata dia, Jumat 12 Juli 2024 di Posko SAR Terpadu,

"Vaksin ini jenisnya Tetanus Toxoid. Ini biasa dipakai bagi relawan yang sempat melakukan pencarian jenazah," tuturnya.

Baca juga: Tinggalkan Sekolah, Masdan Gaib Pilih Menambang di Tambang Emas Gorontalo, Pernah dapat 200 Juta

Ia mengatakan yang diberikan agar setiap relawan bisa terhindar dari tetanus usai melakukan proses pencarian.

Ruddy meminta agar setiap relawan bisa langsung mandi ketika kembali dari tempat pencarian.

"Ini penting agar anak-anak atau istri dari para relawan tidak terjangkit ketika kembali ke rumah," tegas dia.

Dari pantauan Tribunmanado.co.id setiap anggota TNI, Polri, Basarnas yang kembali dari lokasi pencarian korban langsung didata dan diberikan vaksin.

Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu 6 Juli 2024 malam hingga Minggu 7 Juli 2024 subuh.

Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.

Kepala Desa Tulabolo Kambang Makj mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.

Hingga Kamis 11 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 23 orang.

Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.

Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.

Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.

Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.

Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk. (Nie)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved