Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

Invasi Militer Israel di Gaza Sebabkan Lebih dari 20.000 Anak-Anak Palestina Hilang

 Save the Children mencatat ada lebih dari 20.000 anak-anak Palestina yang hilang saat invasi militer Israel di jalur Gaza.

Editor: Rizali Posumah
tangkapan layar YouTube Al Jazeera
 Save the Children mencatat lebih dari 20.000 anak-anak Palestina hilang akibat invasi milier Israel di Gaza. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Invasi militer Israel ke jalur Gaza Palestina telah mengakibatkan lebih dari 20.000 anak-anak hilang.

Jumlah tersebut berdasarkan data dari Save the Children.

Organisasi non-pemerintah internasional yang mempromosikan hak-hak anak ini memperkirakan setidaknya 17.000 orang tidak didampingi dan terpisah dari keluarga mereka.

Sementara sekitar 4.000 orang kemungkinan hilang di bawah reruntuhan.

"21.000 anak-anak Palestina di Gaza hilang akibat serangan Israel di daerah kantong yang terkepung," tulis laporan Badan kemanusiaan yang berbasis di Inggris ini, pada 24 Juni.

Save the Children menjelaskan, banyak dari anak-anak tersebut mungkin terjebak di bawah reruntuhan.

Ada juga yang ditahan, dikuburkan di kuburan massal, atau hilang dari keluarga mereka.

Save the Children memperkirakan setidaknya 17.000 orang tidak didampingi dan terpisah dari keluarga mereka, sementara sekitar 4.000 orang kemungkinan hilang di bawah reruntuhan.

Seorang spesialis perlindungan anak dari lembaga tersebut menyatakan bahwa “Setiap hari kami menemukan semakin banyak anak-anak yang tidak didampingi, dan semakin sulit untuk mendukung mereka".

"Kami bekerja melalui mitra untuk mengidentifikasi anak-anak yang terpisah dan tidak didampingi serta melacak keluarga mereka, namun tidak ada fasilitas yang aman bagi mereka – tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

Pada tanggal 23 Juni, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa sekitar 37.598 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober.

Organisasi hak asasi manusia dan pejabat PBB menuduh Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina, termasuk menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Ribuan anak-anak terus menderita di Gaza karena kekurangan gizi yang parah. UNICEF baru-baru ini memperingatkan bahwa sebanyak 3.000 anak di Gaza selatan berisiko meninggal karena kurangnya akses terhadap makanan dan perawatan medis.

SUMBER: THE CRADLE

Baca juga: Manado Aman dari Banjir, Gubernur Sulut Steven Kandouw Sebut Berkat Sinergi dengan Andrei-Richard

Artikel ini tayang di tribunnews.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved