Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timur Tengah

150.000 Orang Israel Kutuk Benjamin Netanyahu: Menteri Kejahatan, Hentikan Perang

Dalam laporan Al Jazeera disebutkan, ratusan ribu pengunjuk rasa melambai-lambaikan bendera Israel.

Editor: Rizali Posumah
Tangkapan layar YouTube Kompas.com
Unjuk rasa di Tel Aviv, Israel pada Sabtu (21/6/2024). Ratusan ribu orang Israel kutuk Benjamin Netanyahu. Sebut dirinya sebagai Menteri Kejahatan dan desak agar hentikan peperangan di Palestina. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Unjuk rasa di Tel Aviv, Israel pada Sabtu (21/6/2024) dihadiri ratusan ribu massa. 

Mereka menuntut diadakannya pemilihan umum baru dan kembalinya para tawanan yang ditahan di Gaza, Palestina

Demo ini merupakan unjuk rasa terbesar sejak perang Israel di Gaza dimulai. 

Tercatat ada sekitar 150.000 orang Israel yang ikut dalam demo ini. 

Mereka termasuk kerabat dan pendukung warga Israel yang disandera oleh kelompk Palestina di Gaza dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu. 

Dalam laporan Al Jazeera disebutkan, ratusan ribu pengunjuk rasa melambai-lambaikan bendera Israel.

Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Protes besar ini terjadi setiap minggunya atas penanganan Benjamin Netanyahu terhadap perang yang telah berlangsung selama hampir sembilan bulan di Gaza, yang dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel selatan.

Banyak pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan "Menteri Kejahatan" dan "Hentikan Perang" ketika orang-orang mengalir ke jalan raya utama kota terbesar di Israel itu.

"Saya berada di sini karena saya takut akan masa depan cucu saya. Tidak akan ada masa depan bagi mereka jika kita tidak keluar dan menyingkirkan pemerintah yang mengerikan ini," kata seorang kontraktor, Shai Erel (66).

"Semua tikus ada di Knesset. Saya tidak akan membiarkan satu pun dari mereka menjadi penjaga taman kanak-kanak," lanjutnya.

Organisasi protes anti-pemerintah Hofshi Israel memperkirakan lebih dari 150.000 orang menghadiri unjuk rasa tersebut dan menyebutnya sebagai yang terbesar sejak perang Israel di Gaza.

Beberapa demonstran berbaring di tanah yang dilumuri cat merah, memprotes apa yang mereka katakan sebagai matinya demokrasi di negara itu di bawah kepemimpinan Netanyahu.

Dalam sebuah pidato di hadapan kerumunan massa, mantan kepala badan keamanan domestik Israel Shin Bet, Yuval Diskin, mengutuk Netanyahu sebagai perdana menteri terburuk di Israel.

Banyak yang merasa frustrasi dengan koalisi sayap kanan negara itu, yang mencakup Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir dan para ultranasionalis sayap kanan lainnya, yang menuduhnya telah memperpanjang perang di Gaza dan membahayakan keamanan negara dan para tawanan.

Israel Langgar Prosedur Perang saat Serang Tepi Barat Palestina

Sementara itu, Prajurit Israel disebut melanggar prosedur operasional perang saat lakukan serangan ke Tepi Barat, Palestina

Hal yang dimaksud tersebut yakni, saat prajurit Israel mengikat seorang pria Palestina yang terluka di kendaraan militer dalam penggerebekan di Kota Jenin, Tepi Barat. 

Video rekaman aksi prajurit Israel ini viral pada Sabtu kemarin. 

Dalam video tersebut, nampak seorang warga Jenin diikat dengan posisi horizontal di kap mobil jip militer saat melewati gang sempit.

Dalam laporan militer Israel disebutkan, warga Palestina terluka saat terjadinya baku tembak. 

Operasi ini dilancarkan untuk menangkap tersangka yang dicari.

Baku tembak antara prajurit Israel dengan militan Palestina pun terjadi. 

Salah satu militan Palestina terluka dan ditangkap oleh militer Israel sebagaimana yang dikutip dari AFP.

"Melanggar perintah dan prosedur operasi standar, tersangka dibawa oleh pasukan sambil diikat di atas kendaraan," terang pernyataan itu.

"Tingkah laku pasukan dalam video insiden tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF (militer)," tambahnya.

"Insiden ini akan diselidiki dan ditangani sebagaimana mestinya," jelas militer, seraya menambahkan bahwa pria yang terluka telah dipindahkan ke Bulan Sabit Merah Palestina untuk perawatan.

Jenin telah lama menjadi basis kelompok militan Palestina, dan tentara Israel secara rutin melakukan penggerebekan di kota tersebut dan kamp pengungsi di dekatnya.

Kekerasan di Tepi Barat, yang telah meningkat sebelum pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, terus meningkat sejak saat itu.

Setidaknya 549 warga Palestina telah dibunuh di Tepi Barat oleh pasukan Israel atau pemukim sejak perang Gaza pecah, menurut para pejabat Palestina.

Serangan yang dilakukan oleh warga Palestina telah menewaskan sedikitnya 14 warga Israel di Tepi Barat pada periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. (Kompas.com/Serambinews.com)

Kekhawatiran Amerika Serikat Jika Israel Serang Lebanon: Iran Kemungkinan Ikut dalam Peperangan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved