Bursa Pilkada Kotamobagu 2024 Mulai Mengerucut, Sosok Raski Mokodompit Mencuat Dampingi Weny Gaib

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Suasana jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), mulai terasa.

Meski pilkada masih beberapa bulan lagi, partai-partai politik mulai melakukan penjajakan calon, menentukan siapa yang akan diusung.

Seperti PKB yang sudah menegaskan sikap untuk mendorong Weny Gaib sebagai calon Wali Kota Kotamobagu, di samping tetap melakukan komunikasi dengan lintas partai.

Weny Gaib yang dikenal sebagai seorang praktisi kesehatan ini mulai mencuat dalam Pilkada Kotamobagu 20204 beberapa waktu silam.

Dirinya kini mulai disandingkan dengan salah satu figur Golkar, Raski Mokodompit.

Raski Mokodompit tentu begitu dikenal oleh masyarakat Kotamobagu.

Selain punya pengalaman belasan tahun di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, dirinya juga merupakan putra sulung dari mantan Wali Kota Kotamobagu periode 2008-2013, Djelantik Mokodompit.

Raski memberikan tanggapan kabar dirinya yang disandingkan dengan Weny Gaib kepada Tribunmanado.co.id, Minggu (2/6/2024).

Raski mengaku sudah cukup lama berhubungan baik dengan Weny.

“Pada prinsipnya saya berhubungan baik dengan dr Weny, dan hubungan ini terjalin sudah cukup lama,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulut itu.

Baca juga: Seorang Residivis Curi 2 Ponsel di Bitung Sulawesi Utara

Baca juga: Doa Pembukaan Kristen, Khusus untuk Ibadah Pemuda

Dengan posisi Golkar yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Raski tentu punya modal besar.

“Kalau bicara KIM ada beberapa partai politik. Kita belum bisa klaim bahwa kita representasi dari KIM. Tapi, dari Golkar (Kotamobagu) sendiri ada beberapa nama yang diberikan surat tugas,” ucapnya.

Raski tentu optimis bila KIM bakal mewarnai kontestasi pilkada di Kotamobagu.

“Untuk komunikasi dengan lingkungan KIM itu sendiri tetap kita jaga. Kalau dari Golkar sudah final, bukan tidak mungkin bisa final di KIM juga,” tuturnya.

KIM sendiri meruapakan koalisi Parti Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan beberapa partai non-parlemen lain.