Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah saat Citra Soekarno Berupaya Dirusak Belanda tapi Gagal, Putra Sang Fajar Malah Makin Bersinar

Sejarawan Onghokham punya perumpamaan tersendiri untuk menyebut upaya-upaya Belanda mereduksi kekuatan Bung Karno.

Editor: Rizali Posumah
HO
Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta. Foto ini dijepret oleh Frans Mendur. 

Belum lagi pendidikannya yang mentereng. Dia sekolah di Sekolah Menengah Belanda (ELS), sebuah lembaga pendidikan khusus masyarakat kelas atas di Hindia Belanda.

Bung Karno juga punya ijazah HBS, yang menurut catatan Onghokham, saat dia memulai perjalanan politiknya pada 1927, hanya ada sekitar 78 orang yang memegang ijazah tersebut.

Tak hanya itu, selama menempuh pendidikan di HBS, Bung Karno tinggal di indekos milik HOS Tjokroaminoto, pemimpin Sarekat Islam yang kharismatik, yang memudahkannya untuk berkenalan dengan tokoh-tokoh nasionalis dan kaum elite lainnya yang sudah eksis saat itu.

Bung Karno adalah sosok yang kharismatik. Karena kharismanya yang begitu kuat itu, Belanda sampai sekuat tenaga untuk mendelegitimasi kebesarannya.

Termasuk, mengutip Ong, menciptakan mitos-mitos di seputar dirinya. Salah satunya adalah gambarangan yang dibuat oleh sarjana Belanda bernama Bernard Dahm.

Dalam teorinya, Sukarno tidak lain daripada seorang tokoh dalam tradisi Ratu Adil-Ratu Adil di Indonesia yang untuk sementara dapat menghipnotis masyarakat. 

Ada juga yang menyebut Bung Karno sebagai satu-satunya penyebab revolusi di Indonesia.

Harapannya, ketika cap revolusi itu selesai dari diri Bung Karno, maka revolusi Indonesia pun akan selesai.

Ada juga yang menyebut bahwa Bung Karno sebenarnya adalah seorang Indo atau punya darah Belanda yang mana tanpa itu niscaya dia tidak akan bisa mengerjakan kerja-kerja besarnya.

Tapi begitulah Bung Karno, namanya masih terlalu besar meski beragam cara pernah dilakukan untuk merusak citranya. 

Artikel ini disadur dari https://intisari.grid.id/read/034097154/ketika-belanda-gagal-men-diponegoro-kan-sukarno-sang-putra-fajar?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved