Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Jawaban Pemerintah Indonesia Soal Bantuan Untuk Pengungsi Palestina Diduga Dirusak Warga Israel

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengutuk keras penjarahan bantuan kemanusian bagi warga Palestina yang berada di Gaza.

Editor: Alpen Martinus
(Tangkap Layar Youtube MoFA Indonesia)
Menlu Retno Marsudi 

Banyak di antara warga Israel tersebut merusak dengan cara menginjak-injak bantuan kemanusiaan itu, termasuk bantuan berupa makanan yang populer di Indonesia dan Timur Tengah, berupa Mi instan Indomie dan Supermi.

Dengan beringas, warga Israel itu merusak, menginjak-injak, dan melempar-lemparkan bantuan Indonesia untuk warga Gaza.

Video aksi warga Israel merusak dan memblokade bantuan untuk warga Gaza yang sedang kelaparan tersebut viral di media sosial.

Aksi ini terjadi saat iring-iringan truk pembawa bantuan pangan akan menuju ke Gaza tengah melintasi pemeriksaan Tarqumiya di Tepi Barat.

Massa pemukim Israel itu juga merusak dan menumpahkan muatan bahan pangan dari truk ke jalanan lalu menginjak-injaknya.

Melalui pesannya di Twitter, Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza.

"Indonesia mengutuk keras blokade dan perusakan yang dilakukan oleh warga sipil Israel terhadap bantuan kemanusian dari masyarakat internasional bagi warga Gaza" tulis Kementrian Luar Negeri Indonesia di akun Twitternya.

"Pembiaran yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel membuktikan posisi Israel yang terus mencoba menghalangi dengan berbagai cara penyaluran bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza. Tindakan tersebut seharusnya ditindak dengan tegas dan dipastikan tidak terulang lagi" tulisnya lagi.

"Jaminan kelancaran bantuan kemanusiaan sangat penting . Dewan Keamanan harus memastikan jaminan dari Israel bagi kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, guna mencegah memburuknya katastropi kemanusiaan di Gaza" tambah Kemenlu RI.

Bak Kota Hantu

Kota Rafah di Jalur Gaza saat ini seperti kota hantu setelah serangan membatibuta tentara Israel.

Para pengungsi meninggalkan distrik itu dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.

Mereka tidak tahu harus berlindung ke mana, lantaran Rafah menjadi satu-satunya rumah teraman bagi 1,2 juta pengungsi Palestina.

Sebelum tentara Israel melancarkan serangan, tentara Israel sempat memerintahkan warga Rafah untuk segera mengevakuasi diri.

Sebagai gantinya Israel menjanjikan telah menyiapkan lokasi penampungan di wilayah Muwasi yang berada di dekat pantai Palestina.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved