Pengamat Politik Sulut Sebut Putusan MK Tak Berpengaruh Besar pada Pilkada Sulawesi Utara

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin terkait sengketa Pilpres 2024, Senin (22/4/2024).

Menurut Pengamat Politik Sulut, Josef Kairupan, keputusan ini tidak terlalu berpengaruh pada pilkada khususnya di Sulawesi Utara.

Pengaruhnya hanya terasa dalam koalisi partai politik.

Sebelum perkara hasil pemilu diputus MK, Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM) sudah terbentuk di Sulut yang arahannya akan diikuti di tingkat kabupaten/kota.

"Justru di Sulut dari awal sudah tahu kemana arah putusan MK. Karena sebelum putusan MK sudah terbentuk KSSM dengan ketua koalisinya dari Gerindra," kata Josef pada Tribunmanado.co.id, Senin (22/4/2024).

Hal ini mengindikasikan bahwa tidak akan terjadi perubahan besar saat MK memutuskan sengketa hasil pemilu.

Artinya, kemenangan pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran seperti yang telah diumumkan oleh KPU RI tidak akan mengalami perubahan, sehingga bargaining politik di Sulut tetap dilakukan.

"Dengan demikian, tidak ada pengaruh yang berarti bagi Pilgub di Sulut," ujar Josef.

Di sisi lain, Partai Demokrat yang tidak bergabung ke Koalisi Solidaritas Sulut Maju lebih dilatarbelakangi oleh ketidaksepahaman internal di dalam tubuh Partai Demokrat sendiri terkait KSSM.

Hal ini menimbulkan opini Demokrat tidak bergabung dalam koalisi KSSM.

Baca juga: 20 Soal dan Kunci Jawaban USBN Informatika Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka

Baca juga: Pantas Haji Isep Selalu Diizinkan Istri Nikah Lagi Hingga 28 Kali, Ternyata Ada Niat Lain

"Padahal Demokrat merupakan salah satu partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung paslon nomor 02," tutupnya.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.