Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada 2024 di Sulut

Pilwako Kotamobagu, Yasti Mokoagow dan Steven Kandouw Beda Calon, Keduanya Berebut Restu PDIP

Bursa pencalonan di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Kotamobagu mulai terasa suhu panasnya.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
IST
2 Kader PDIP di Kotamobagu yang berebut SK untuk bertarung di Pilwako. 

Yasti menyebutkan alasan layaknya Nayodo Koerniawan maju di Pilwako Kotamobagu, karena mantan Wakil Wali Kota tersebut merupakan kader dari PDI-Perjuangan.

Selain itu, bagi Yasti dari beberapa figur yang menyatakan maju, Nayodo salah satu calon yang memungkinkan maju bertarung dari PDI Perjuangan.

“Insya Allah Nayodo Koerniawan akan maju di Pilwako Kotamobagu” katanya.

Perbedaan dukungan dan pandangan Steven Kandouw dan Yasti Soepredjo Mokoagow ini pun mengundang perhatian dari sejumlah kalangan.

Pasalnya, pada Pilkada serentak tahun 2024 terlihat Steven Kandouw dan Yasti sangat kompak diberbagai acara.

Selain itu, isu Steven dan Yasti bakal bersanding di Pilgub Sulut sudah sangat kencang berembus ke permukaan.

Akan tetapi perbedaan pendapat dari Yasti dan Steven di Pilwako Kotamobagu tahun 2024 ini bisa dibilang keduanya pecah kongsi.

Menurut pengamat politik Hendri Wijaya Tandjung hal tersebut merupakan hal yang lumrah di dunia politik.

Lulusan Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) di Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado ini mengatakan, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Kotamobagu pada 27 November 2024 menjadi sorotan utama dalam panggung politik, khususnya di wilayah Bolmong Raya (BMR).

"Secara dukungan pribadi, itu biasa dalam dunia politik masih bersifat dinamis. Soal silang dukungan atau perspektif soal figur dari Steven dan Yasti adalah hal yang lumrah," ujarnya.

Meski demikian, Endri menjelaskan, bila dukungan dari Yasti dan Steven akan berefek pada sisi elektoral dari para kandidat.

"Pasti akan berpengaruh dari segi elektoral. Karna keduanya adalah tokoh ditingkat provinsi bahkan nasional," kata dia.

"Akan tetapi bagaimana para kandidat tersebut mengaktivasi jejaring pemenangan dan tentunya sebagai politik elektoral," ujarnya. (Nie)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved