Pemilik Panti Asuhan di Manado Sulut Rudapaksa Anak Panti, Sering Terjadi, Korban Setiap Hari Berdoa

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh kasus rudapaksa di Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).

Seorang anak panti di Manado Sulut menjadi korban kasus dugaan rudapaksa.

Terduga pelaku adalah pria berusia 75 tahun.

Terduga pelaku ternyata bukan orang asing bagi korban.

Pasalnya pria tersebut merupakan pemilik panti asuhan di Manado, Sulut.

Sedangkan korbannya merupakan anak panti.

Korban merupakan anak berusia 8 tahun dan tentu masih di bawah umur.

Kasus ini telah ditangani pihak kepolisian.

Ya kasus dugaan rudapaksa anak di bawah umur kembali terjadi di Manado, Sulawesi Utara.

Kali ini terjadi di sebuah panti asuhan di Manado.

Terduga pelaku seorang pria berusia 75 tahun yang tak lain adalah pemilik panti asuhan.

Korbannya seorang anak perempuan berusia delapan tahun.

Terduga pelaku diamankan tim Bravo Polresta Manado pada Jumat (22/3/2024) sekira pukul 20.00 Wita.

Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait melalui Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol May Diana membenarkan hal tersebut.

Sebutnya, kasus itu sudah terjadi berkali - kali.

"Terduga pelaku sudah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut," ungkap dia. 

Berurusan dengan polisi

Seorang pemilik Panti Asuhan di Manado, Sulawesi Utara, harus berurusan dengan pihak kepolisian. 

Pasalnya, dirinya diduga telah melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur yang tinggal di panti asuhan tersebut. 

Terduga pelaku diketahui berusia 75 tahun. 

Korbannya seorang anak perempuan berusia delapan tahun.

Terduga pelaku diamankan tim Bravo Polresta Manado pada Jumat (22/3/2024) sekira pukul 20.00 Wita.

Korban alami tekanan psikologis

Kepala UPTD PPA Kota Manado Lidwine Tombuku menuturkan, korban untuk sementara ditampung di shelter perlindungan anak.

Sebut dia, korban alami tekanan psikologis.

"Dia mengalami tekanan psikologis dan untuk sementara didampingi psikolog untuk memulihkan kondisinya," kata dia.

Amatan tribunmanado, korban dan tiga rekannya yang dilindungi di shelter tersebut tampak ketakutan, Jumat (22/3/2024).

Korban setiap hari berdoa

Kepada tribunmanado, seorang diantaranya sempat mengungkapkan derita yang ia rasakan.

"Setiap pagi saya berdoa agar bisa lepas dari semua ini," kata dia. (Nie/Art)

Baca Berita Lainnya di: Google News