TPPO Kamboja
Lagi, Polisi Cegat 2 Warga Sulut yang Hendak ke Kamboja Kerja di Perusahaan Penipuan Online
Kasus warga Sulawesi Utara yang diamankan lantaran hendak pergi ke sejumlah negara Asia Tenggara seperti tak ada habisnya.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Ringkasan Berita:
- Sabtu (8/11/2025), jajaran Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado kembali melakukan upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
- Petugas berhasil mencegat keberangkatan 2 (dua) Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal.
- Keduanya diketahui hendak diterbangkan ke Kamboja melalui penerbangan Batik Air ID 6275 transit Jakarta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus warga Sulawesi Utara yang diamankan lantaran hendak pergi ke sejumlah negara Asia Tenggara untuk jadi karyawan perusahaan penipuan online seperti tiada habisnya.
Sabtu (8/11/2025), jajaran Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado kembali melakukan upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Dalam operasi tersebut, petugas berhasil mencegat keberangkatan 2 (dua) Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal.
Keduanya diketahui hendak diterbangkan ke Kamboja melalui penerbangan Batik Air ID 6275 transit Jakarta.
Calon korban masing-masing berinisial S.P.M (23) dan N.R.A.W (18), keduanya warga asal Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Saat diinterogasi, terungkap bahwa kedua orang ini direkrut secara daring oleh seorang perekrut berinisial “PETER037G” yang berada di Kamboja.
Proses perekrutan dilakukan melalui aplikasi Telegram, dengan janji pekerjaan sebagai admin judi online.
Petugas Reskrim Polsek Bandara, Bripka Antonius Sangkay, mengungkapkan penemuan tersebut berawal dari laporan keluarga salah satu korban yang bekerja sama dengan Komunitas Lingkungan Peduli TPPO Sulut bahwa pelapor khawatir anaknya akan berangkat ke luar negeri tanpa dokumen resmi.
"Kami menerima informasi dari pihak keluarga dan Komunitas Lingkungan Peduli TPPO Sulut kemudian kami melakukan pemantauan di area check-in," terang dia.
Kata dia, saat ditemukan, keduanya menunjukkan gelagat ragu dan canggung.
"Setelah diperiksa, tiket mereka ternyata dipesan dari Kamboja oleh perekrut yang menanggung seluruh biaya perjalanan,” jelas Bripka Antonius.
Petugas kemudian melakukan koordinasi dengan pihak maskapai Batik Air, BP3MI Sulut, serta Yayasan Kasih Yang Utama (YKYU) untuk langkah penanganan dan pendampingan lebih lanjut.
Kedua calon korban kini diamankan di Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi sambil menunggu penjemputan keluarga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/PEKERJA-MIGRAN-Pada-Sabtu-8112025-petugas-berhasil-menggagalkanLO0.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.