Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Ganjar-Mahfud dan PDIP Kalah Hebat dari Jokowi di Jateng, Prabowo-Gibran Menang di Kandang Banteng

Faktor penyebab perolehan suara paslon Ganjar-Mahfud kalah di Jateng pun diperbincangkan.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/Instagram/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ganjar-Mahfud dan PDIP Kalah Hebat dari Jokowi di Jateng, Prabowo-Gibran Menang di Kandang Banteng. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perolehan suara Pilpres 2024 di wilayah Jawa Tengah (Jateng) menjadi sorotan.

Sebagaimana perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui wilayah Jateng merupakan kandang banteng alias basis PDIP, partai pengusung Ganjar-Mahfud.

Faktor penyebab perolehan suara paslon Ganjar-Mahfud kalah di Jateng pun diperbincangkan.

Berdasarkan rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ganjar-Mahfud memperoleh 7.827.335 suara.

Sementara itu, Prabowo-Gibran yang berada di posisi teratas mendapatkan 12.096.454 suara.

Kemudian, posisi terakhir ditempati oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 2.866.373 suara.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai keunggulan Prabowo ini tak lepas dari faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ritonga menyebut, sosok Jokowi lebih diterima oleh warga Jawa Tengah dibandingkan Ganjar Pranowo maupun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Namun Ganjar dan Megawati (PDIP) tampaknya kalah dengan sosok Jokowi di Jawa Tengah."

"Jokowi terlihat lebih diterima warga Jawa Tengah daripada Ganjar dan Megawati," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Selasa (12/3/2024).

Menurutnya, hal ini tak terlepas dari seringnya Jokowi berkunjung ke Jateng.

Selama kunjungan tersebut, sambung Jamiluddin, Jokowi disambut warga Jateng dengan suka cita dan hal itu membekas hingga Pemilu 2024.

"Ketika warga Jawa Tengah mengetahui Jokowi mendukung Prabowo-Gibran, maka sontak mereka mengalihkan dukungan dari Ganjar-Mahfud ke pasangan pilihan Jokowi. Di sini magnit Jokowi lebih kuat daripada Ganjar dan Megawati."

"Jadi, Ganjar dan PDIP kalah hebat dengan Jokowi. Hal ini menyebabkan Ganjar dan Megawati tak mampu menjaga basis suaranya di Jawa Tengah," tuturnya.

Presiden Jokowi makan bersama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Istana beberapa waktu lalu. Approval rating (tingkat kepuasaan) Presiden Joko Widodo (Jokowi) antara 70 - 80 persen. Jokowi menjadi faktor penentu Pemilu dan Pilpres 2024.
Presiden Jokowi makan bersama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Istana beberapa waktu lalu. Approval rating (tingkat kepuasaan) Presiden Joko Widodo (Jokowi) antara 70 - 80 persen. Jokowi menjadi faktor penentu Pemilu dan Pilpres 2024. (Kolase Tribun Manado/IG)

Sementara itu, kegagalan Ganjar Pranowo memperoleh suara signifikan di Jateng disikapi Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, dengan menyatakan adanya dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

Ia mengatakan telah menjadi rahasia umum bahwa Pemilu 2024 cukup brutal karena terjadinya berbagai kecurangan hingga pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Menurutnya, aparatur sipil negara (ASN) hingga Presiden Jokowi diduga melakukan kampanye terselubung untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

"Di mana aparat, ASN, bahkan pejabat-pejabat tinggi negara hingga diduga presiden juga ada keberpihakan dan melakukan kampanye terselubung selama musim kampanye," ujar Chico.

Lebih lanjut, Chico berpendapat anggaran negara maupun instrumen-instrumen lain digunakan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

"Termasuk dengan politisasi bansos tentunya dan juga gerakan money politik yang betul-betul digencarkan selama musim kampanye, utamanya tentu di Jawa Tengah," tuturnya.

Chico menilai kemenangan Prabowo-Gibran di Jateng tak terlepas dari manuver yang dilakukan Presiden Jokowi.

"Kita tahu sendiri memang bahkan Presiden Jokowi berkali-kali melakukan kunjungan kerja yang bertubi-tubi di wilayah tersebut," paparnya.

Sebelumnya, keunggulan Prabowo-Gibran di Jateng disampaikan Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, dalam rapat rekapitulasi nasional di KPU, Jakarta, Senin (11/3/2024).

Handi mengatakan, dalam proses rekapitulasi berjenjang di provinsi, saksi dari Anies dan Ganjar sempat menyatakan keberatan.

Para saksi tersebut tidak mau menandatangani formulir D.Hasil Pilpres 2024.

"(Ada) keberatan dari saksi paslon 01 dan 03 tidak mau tandatangan formulir d hasil PPWP," ujarnya.

Sebagai informasi, jumlah pengguna hak pilih di Jateng sebanyak 23.475.811 pemilih sesuai dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah.

Dengan rincian, jumlah surat suara sah ada 22.790.162 dan surat suara tidak sah sebanyak 685.649.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved