Ini Langkah Pemprov Sulawesi Utara Atasi Mahalnya Harga Beras

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wagub Sulut Steven Kandouw menegaskan, kenaikan harga beras adalah fenomena nasional. Meski demikian, pihaknya akan melakukan upaya untuk menstabilkan harga beras di Sulawesi Utara.

"Akan ada operasi pasar murah di sejumlah lokasi pekan ini," katanya Selasa (5/3/2024).

Ia menyatakan, upaya tersebut bakal dibarengi dengan monitoring kesediaan pangan. Tim sudah dibentuk.

"Tugas tim monitoring adalah memonitor ketersediaan pangan dengan instansi terkait. Seperti bulog, pertamina, serta pasar - pasar di kabupaten kota," kata dia. 

Dikatakan Steven, tim akan bergerak cepat. Selain karena urgensinya, juga untuk menghadapi bulan puasa.

Amatan tribunmanado di sejumlah pasar tradisional, harga beras di pasar tersebut masih mahal, mulai dari Rp 13 - 16 ribu perkilogram.

Amatan langsung, untuk harga beras dengan merek Seran dijual dengan harga Rp 13.500 per kilo.

Selanjutnya untuk beras Membramo dijual dengan harga Rp 15 ribu perkilo.

Harga tersebut sama dengan beras merek Sultan.

Untuk beras Serayu dan Superwin dijual cukup mahal, mencapai Rp 16 ribu perkilogram.

Harga beras merek Seran tergolong cukup terjangkau.

Namun beras tersebut kurang diminati pembeli karena saat dimasak teksturnya masih keras.

"Murah tapi masih terasa keras kalau jadi nasi, kurang enak lah," ucap seorang pembeli kepada Tribunmanado.co.id.

Selain itu, Fatimah seorang penjual  mengatakan beras dengan Superwin dan Serayu menjadi favorit para pembeli.

"Banyak yang beli, tapi memang tidak sebanyak sebelum harga beras naik," tandasnya. (Art)