Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Ingin Berhenti Merokok? Jalan Kaki 10 Menit Bisa Membantu, Berikut Penjelasannya

Zat tersebut tak hanya berpengaruh bagi paru-paru, tetapi juga seluruh tubuh. Bahkan, asapnya tak hanya mempengaruhi diri sendiri tetapi juga orang l

Editor: Isvara Savitri
Pexels.com/Oleksandr P
Ilustrasi jalan kaki. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga saat ini rokok masih dianggap benda berbahaya bagi kesehatan.

Pasalnya, rokok mengandung banyak zat seperti aseton, tar, nikotin, hingga karbon monoksida.

Zat tersebut tak hanya berpengaruh bagi paru-paru, tetapi juga seluruh tubuh.

Bahkan, asapnya tak hanya mempengaruhi diri sendiri tetapi juga orang lain.

Hal itu yang menyebabkan merokok meningkatkan risiko berbagai macam penyakit.

Penyakit tersebut bisa datang bertahap dan ada juga yang dirasakan langsung. 

Jalan kaki untuk berhenti merokok

Ada kabar baik bagi mereka yang ingin menghentikan kebiasaan merokok. Baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa jalan cepat selama 10 menit dapat menjadi kunci untuk mengurangi nafsu makan dan gejala penarikan nikotin.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merokok adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah, dengan tembakau menyebabkan lebih dari 7 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.

Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa berhenti menggunakan zat adiktif bukanlah hal yang mudah. Dengan kecanduan yang kuat dan gejala penarikan seperti kurang tidur, sulit berkonsentrasi, dan mudah tersinggung, hanya kurang dari satu dari 10 perokok dewasa yang berhasil berhenti setiap tahunnya.

Baca juga: Arti Mimpi Reinkarnasi, Bisa Pertanda Baik dan Juga Buruk

Baca juga: Hasil Reses Anggota DPRD Sulawesi Utara Dapil Manado, Warga Minta Tanda Mata dari Olly Dondokambey

Hasilnya, para peneliti dari Universitas Innsbruck telah mencari cara untuk mengurangi dampak tidak menyenangkan dari berhenti merokok, dengan fokus pada dampak potensial dari olahraga di dalam dan luar ruangan.

Peneliti Stefanie Schöttl mengatakan, ada beberapa penelitian tentang pengaruh sesi olahraga di dalam ruangan terhadap perokok yang berhenti merokok untuk sementara waktu, dan penelitian yang ia dan rekan-rekannya lakukan adalah yang pertama yang memasukkan aktivitas di luar ruangan.

Tim peneliti secara acak membagi 16 perokok ke dalam tiga kelompok dan mengharuskan mereka untuk tetap merokom semalaman.

Kemudian, para peserta melakukan jalan cepat selama 10 menit di luar ruangan, hal yang sama di treadmill dalam ruangan, atau tetap duduk selama 10 menit.

Mereka kemudian harus melaporkan keinginan mereka untuk merokok, gejala penarikan diri, dan suasana hati mereka sebelum, selama, dan setelah intervensi ini, serta kapan mereka kembali merokok.

Bahaya paparan asap rokok pasif. Ilustrasi merokok.
Bahaya paparan asap rokok pasif. Ilustrasi merokok. (Kompas.com)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved