Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Natal Paling Dikenang di Perang Dunia, Tentara Jerman dan Inggris Gencatan Senjata dan Makan Bareng

Ini adalah momen ketika tentara Inggris dan Jerman yang kala itu bermusuhan dalam kancah Perang Dunia 1 sepakan gencatan senjata demi merayakan Natal.

Editor: Rizali Posumah
The Independent via Kompas.com
Natal saat Perang Dunia 1, tahun 1914, ketika pasukan dari dua negara yang berhadapan Inggris dan Jerman, melakukan genjatan senjata dan bermain sepak bola bersama. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada salah satu momen Natal di tahun 1914 yang dicatat sejarah dan menjadi salah satu peristiwa paling dikenang dalam Perang Dunia

Momen tersebut adalah saat kedua tentara yang terlibat baku tembak di garis depan, menghentikan pertumpahan darah dan bersama-sama merayakan Natal

Ini adalah momen ketika tentara Inggris dan Jerman yang kala itu bermusuhan dalam kancah Perang Dunia 1 sepakan gencatan senjata demi merayakan Natal.

1914, dikenang dalam sejarah sebagai tahun terjadinya Perang Dunia 1. 

Di antara pihak yang terlibat adalah Jerman melawan Inggris

Namun ada satu momen tak terduga yang terjadi di malam Natal dan hari Natal 24-25 Desember 1914. 

Pasukan Inggris dan Jerman yang tengah berhadap-hadapan untuk saling baku tembak satu sama lain tiba-tiba mengadakan gencatan senjata tidak resmi. 

Mereka merayakan Natal bersama. Saling berjabat tangan, menyanyikan lagu-lagu Natal, dan bahkan bermain sepa kbola.

Mereka juga bertukar makanan, minuman, serta rokok.

Dilansir Britannica, negara-negara Eropa berperang pada musim panas 1914 dengan keyakinan bahwa konflik bersenjata itu akan berakhir pada Natal tahun yang sama.

Namun, hanya dalam beberapa bulan, ratusan ribu tentara tewas dalam pertempuran sengit.

Perang itu justru menghasilkan kebuntuan berkepanjangan bagi kedua belah pihak yang sama-sama seimbang dari segi kekuatan.

Ketika itu, medan pertempuran membentang dari perbatasan Swiss ke Laut Utara.

Untuk diketahui, Perang Dunia I berlangsung dengan metode perang parit.

Para prajurit dari kedua belah pihak membangun parit-parit sebagai daerah pertahanan, dan mencoba menguasai parit musuh.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved