Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pelajar SMK Tewas Dianiaya

Kronologi Pelajar SMK di Subang Tewas Dianiaya Oknum Polisi, Keluarga Korban Tuntut Keadilan

Kronologi seorang pelajar SMK Negeri 1 Pusakanagara Subang tewas diduga dianiaya oknum polisi.

Editor: Tirza Ponto
Istimewa/Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Kronologi seorang pelajar SMK Negeri 1 Pusakanagara Subang tewas diduga dianiaya oknum polisi. 

Saat melihat, Adlyan Waher dipukuli oknum polisi tersebut, saya ingin mencoba menolong tapi takut.

"Ingin nolong tapi takut kan beliau polisi, Adlyan pun akhirnya terkapar dan saya bersama Dias langsung kabur mengabari pihak keluarga Adlyan. Setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut," tuturnya

Kedua kawan korban meminta oknum polisi yang telah menyebabkan nyawa Adlyan hilang tersebut untuk dihukum seberat-beratnya.

"Saya minta oknum polisi tersebut dihukum seumur hidup," ucapnya

Reza juga mengaku dirinya sudah memberikan kesaksian kepada penyidik Satreskrim Polres Subang terkait kasus penganiayaan yang menewaskan temannya tersebut dengan didampingi oleh kuasa hukum.

Ibunda minta pelaku dihukum mati

Wariha, ibu korban minta pelaku dihukum seberat-beratnya.

Wariha tak berhenti menangis saat ditemui di Kantor Hukum Republik Law Firm.

Wariha mengaku hingga saat ini tidak rela anaknya meninggal dianiaya oleh oknum polisi tersebut.

Ia berharap pelaku mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya atas perbuatannya yang menghilangkan nyawa anaknya tersebut.

"Minta keadilan, harus dihukum seberat-beratnya, bila perlu dihukum mati, saya gak rela," kata Wariha.

Wariha mengaku masih sangat terpukul atas kepergian anaknya tersebut. Ia terus menangis saat diwawancara, bahkan sesekali ia menutupi wajahnya dengan jilbabnya tersebut.

"Jujur saya sampai hari ini masih sangat bersedih kehilangan anak kesayangan yang meninggal dengan keji dianiaya oknum polisi, salah apa anak saya sampai dianiaya seperti itu," katanya.

Wariha menyebut polisi yang harusnya menjadi pengayom, mengapa harus bertindak kekerasan hingga menghilangkan nyawa seseorang.

"Kenapa Setega itu menganiaya anak saya hingga meninggal dengan keji," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved