Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Sopir Truk di Manado Sulawesi Utara Ngaku Antre Solar Setiap Hari, Sudah Dua Tahun Belakangan

Nico yang bertujuan ke Kota Bitung ini mengaku antre solar sudah menjadi makanan sehari-hari.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alpen Martinus
Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Antrean solar di SPBU Kairagi Weru, Paal 2, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (7/11/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Antrean solar masih mengular di sejumlah SPBU di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Hal ini juga terlihat di SPBU Kairagi Weru, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, Selasa (7/11/2023).

Sejumlah sopir truk terlihat masih mengantre hingga siang hari.

Baca juga: Warga Keluhkan Lampu Solar Cell di Jalur Manado - Koka Minahasa Sulawesi Utara Rusak

Antrean solar di SPBU Kairagi Weru, Paal 2, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (7/11/2023).
Antrean solar di SPBU Kairagi Weru, Paal 2, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (7/11/2023). (Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri)

Satu dari beberapa sopir truk yang mengantre, Nico, mengaku sudah berada di barisan sejak pukul 08.00 Wita.

Nico yang bertujuan ke Kota Bitung ini mengaku antre solar sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Kayaknya sudah 2 tahun belakangan ya begini terus. Setiap hari antre, nggak pernah enggak. Setahun mungkin hanya pernah beberapa hari saja tidak ada antrean sepanjang ini," katanya.

Nico mengaku rugi waktu dan materi karena sering mengantre.

Baca juga: Update Daftar Harga BBM Terbaru, Selasa 7 November 2023: Pertamax hingga Solar

Meski begitu, ia enggan mengatakan secara jelas jumlah kerugiannya.

"Misal kami (sopir truk, -red) dibayar Rp 4 juta dari pemilik barang, di situ sudah termasuk biaya makan, BBM, dan lain-lain, jadi mereka terima beres saja. Hanya ada beberapa pemilik barang yang kasih tambahan uang rokok dan makan," jelas Nico.

Jika terlalu lama mengantre, uang tersebut hanya habis untuk memenuhi kebutuhan ketika menunggu.

"Belum lagi pasti kami ditarget waktu sama pemilik barang, jadi harus cepat," tambahnya.

Jika sudah mepet, Nico terpaksa melewati Tol Manado Bitung agar segera sampai.

Padahal, lewat tol membutuhkan biaya lebih besar dibanding lewat Jalan Manado Bitung atau Jalan Soekarno.

"Bayaran tadi jadi terpotong untuk hal yang seharusnya tidak perlu seperti lewat tol. Lewat jalan biasa sebenarnya juga cepat sampai, tapi karena waktunya mepet ya harus lewat tol," tutur Nico.(*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved