Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Pengamat Politik Sulawesi Utara Ferry Liando Pesimis Pemilu 2024 Hasilkan Pemimpin yang Baik

Menurut Dosen Kepemiluan FISIP Unsrat Ferry Daud Liando, banyak caleg instan. Alias tak melalui pengkaderan.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Ferry Liando
Dosen Kepemiluan FISIP Unsrat Ferry Daud Liando. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilu 2024 berpotensi antiklimaks.

Pemimpin - pemimpin yang dilahirkan bisa lebih buruk dari pemilu sebelumnya.

Penyebabnya kaderisasi parpol yang buruk serta meraknya politik uang.

Analisis ini disampaikan Dosen Kepemiluan FISIP Unsrat Ferry Daud Liando saat menjadi narasumber dialog yang digelar Bawaslu Sulut dengan topik "Dinamika Politik Pada Proses Pencaloman Anggota DPR dan DPRD di Sulawesi Utara di Swiss bell hotel, Jumat (3/11/2023).

Menurut Liando, banyak caleg instan. Alias tak melalui pengkaderan.

"Padahal fungsi kaderisasi itu penting untuk melatih kepemimpinan politik, melatih integritas serta melatih bagaimana menjadi anggota DPR atau DPRD yang benar," kata dia.

Sebut dia, caleg asal comot akan membuat pemilu tak mencapai hasil yang diharapkan. Sebab yang terpilih adalah orang orang yang tidak cakap.

"Sulit berharap pada mereka," ujar dia.

Pada kesempatan itu, ia menyinggung soal fenomena caleg saat ini. Ia menyebut ada caleg impor, caleg naturalisasi dan caleg aji mumpung.

Caleg impor, kata dia, adalah yang tak mengenal dan dikenal di daerahnya.

"Amat mustahil bagi caleg yang lahir dan besar di daerah lain akan mempejuangkan kepentingan masyarakat jika kelak akan terpilih sebagai anggota DPR/DPRD," kata dia.

Ada pula caleg naturalisasi. Caleg tipe ini hobi gonta ganti parpol.

"Modus ini terjadi karena kemungkinan besar parpol hanya dimanfaatkan untuk kepentingan mendapatkan jabatan dan keuntungan ekonomi," kata dia.

Sementara caleg aji mumpung terdiri dari kerabat para elit dalam kekuasaan

Ferry menuturkan, berkaca pada pileg sebelumnya, proses rekrutmen yag tidak baik jadi pemicu jual beli suara dan berbagai macam kejahatan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved