Sejarah GMIM Sion Malalayang Manado Sulawesi Utara, Berdiri Sejak 1888

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini sejarah Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sion Malalayang Mananado.

Gereja ini berlokasi di Jl. Wolter Monginsidi No.40, Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Berjarak 1,7 kilometer dari objek wisata Godbless Park dan 46 menit dari Bandara Sam Ratulangi Manado.

Berikut ini sejarah GMIM Sion Malalayang :

Tahun 1888 tanggal 21 Mei adalah waktu yang ditetapkan berdirinya jemaat GMIM Sion Malalayang.

Saat itu hari Pentakosta I diadakan pembaptisan yang pertama di Malalayang oleh Hulp Prediker E. W. G. Graafland dari Tanawangko.

Jumlah jemaat yang dibaptis ada 30 orang. Hal ini ada dalam buku Register Baptisan Jemaat Malalayang yang tersimpan di kantor jemaat Sentrum Manado dan menurut data daftar Baptisan Malalayang Kalasey. 

Dengan dasar inilah maka jemaat Malalayang yang saat itu bernama GMIM Malalayang, mulai berdiri.

Model Pelayanan :

Tahun 1888 sampai 1890 pelayanan berupa kunjungan dan percakapan.

Banyak tantangan yang dihadapi karena penduduk asli Malalayang adalah anak suku Bantik yang masih menyembah ilah-ilah, percaya pada mistik dan lain sebagainya. Waktu itu begitu kuatnya adat tradisi dan penyembahan berhala sehingga jemaat tidak berkembang.

Puji Tuhan Yesus Kristus berkat pekerjaan Roh Kudus, diutus Ds. E. W. G. Graafland oleh NZG (Nederlandshe Zendeling Genootschap) atas nama Gereja protestan untuk melayani dan mengadakan pembaptisan.

Tahun 1907 sampai 1915 pelayanan mulai ada perkembangan penduduk menjadi Kristen.

Pelayanan oleh Penolong Injil dari desa Bengkol yaitu Josephus Kumaunang yang bekerja sama dengan Hukum Tua A. Mandagi mengadakan pelayanan perkunjungan dari rumah ke rumah.

Tempat Beribadah