Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Mazmur 5:1-13, Semangat Untuk Beribadah

Sejauh mana kualitas ibadah kita secara pribadi kepada Allah, yang kita sapa dengan Bapa itu?

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Freepik/gpointstudio
Bacaan Alkitab Mazmur 5:1-13, Semangat Untuk Beribadah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak hal yang perlu dipelajari dari Alkitab, sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.

Bacaan Alkitab kali ini diambil dalam, Mazmur 5:1-13.

Berikut renungan yang dijabarkan dari kitab tersebut, berjudul semangat untuk beribadah.

Baca juga: Bacaan Alkitab Efesus 2:8-9, Hanya Karena Kasih Karunia

Firman Tuhan : “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.” Mazmur 5:8
“Kalau urusan pelayanan, saya paling senang. Tetapi kalau urusan ibadah saya tidak terlalu suka.

Karena kalau soal ibadah, itu kan urusan dengan Tuhan.

Manusia tidak bisa menilai.

Meskipun saya jarang baca Firman, jarang berdoa, apalagi ke gereja, asalkan saya giat dalam pelayanan dan penginjilan, saya rasa itu sudah cukup!” Ini proposisi atau pernyataan yang kedengarannya baik-baik saja bukan?

Baca juga: Bacaan Alkitab 1 Korintus 9:25-26 , Fokus pada Kehendak Tuhan.

Tetapi benarkah pendapat seperti ini?

Orang yang bukan Kristen atau Kristen yang tidak bertumbuh, pasti cocok dengan pikiran tersebut.

Dan jenis ini sudah jelas sangat berbeda dengan pengajaran Firman Tuhan.

Berbeda dengan apa yang dirasakan oleh pemazmur. Di sini (ay. 2-4), ia menuliskan soal keberaniannya memohon pada Tuhan, karena dia yakin Tuhan mendengar doanya.

Kemudian dengan penuh keyakinan bagaimana Allah yang mendengar doanya itu adalah Allah yang kudus, sehingga tidak mungkin kompromi dengan dosa (ay. 5-7; 10-11).

Seperti yang juga dikatakan seorang penafsir Mazmur, Alles Ross, “In entreating God to hear his morning prayer, David expressed his confidence in drawing near to God (who hates iniquity) and prayed for divine leadership and blessing for the righteous, and destruction for the wicked.”

Kemudian diakhirinya dengan suatu tekad untuk beribadah, dengan permohonan agar Tuhan menuntunnya dalam perjalanan iman (ay. 8-9), kemudian ditutup dengan suatu jaminan bahwa Tuhan akan melindungi, menaungi setiap orang yang beribadah dan mengasihi-Nya (ay. 12-13).

Seorang penulis mengatakan bahwa bicara soal ibadah kepada Tuhan, maka Daud adalah contoh yang sangat baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved