Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Apa Itu Mati Batang Otak? Dialami Seorang Anak di Bekasi hingga Meninggal, Ini Penjelasan Dokter

Seorang anak berinisial A (7), yang diduga menjadi korban malpraktik di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih

Editor: Glendi Manengal
sciencedaily.com
Ilustrasi otak manusia 

- Pendarahan otak.

- Tumor otak.

Untuk menentukan apakah telah terjadi kematian batang otak, para dokter akan menjalankan serangkaian tes. Pengujian dilakukan dua kali untuk meminimalkan kemungkinan kesalahan. 

Tes yang digunakan untuk menentukan kematian batang otak yakni: 

- Senter disinarkan ke kedua mata untuk melihat apakah pasien bereaksi terhadap cahaya. 

- Kornea (lapisan luar mata yang transparan) biasanya sangat sensitif, diusap menggunakan tisu atau kapas untuk melihat apakah mata bereaksi. 

- Tekanan diberikan pada dahi dan hidung, kemudian dicubit untuk melihat apakah ada gerakan sebagai respon. 

- Memasukkan air dingin ke setiap telinga karena dapat menyebabkan mata bergerak. 

- Sebuah tabung plastik tipis dipasang di batang tenggorokan (trakea) untuk melihat apakah hal tersebut memicu tersedak atau batuk. 

- Orang tersebut diputuskan sambungannya dari ventilator selama beberapa waktu untuk melihat apakah mereka berusaha bernapas sendiri. 

Kematian batang otak akan didiagnosis jika seseorang gagal merespons semua tes ini. 

Karena terkadang, anggota tubuh atau batang tubuh (bagian atas tubuh) seseorang dapat bergerak, bahkan setelah kematian batang otak didiagnosis. 

Gerakan refleks tulang belakang ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang dan tidak melibatkan otak sama sekali. 

Oleh karena itu, hal tersebut tidak akan mempengaruhi diagnosis kematian otak. 

(Sumber Kompas)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved