Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Yakobus 4:1-10, Orang Berhikmat Menjaga Hati

Yakobus menyoroti keinginan hati manusia yang dimotori oleh hawa nafsu duniawi (1 Yoh.2:16).

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
pixabay.com
Bacaan Alkitab Yakobus 4:1-10, Orang Berhikmat Menjaga Hati 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Satu di anatara prilaku yang wajib dimiliki oleh orang Kristen adalah mampu menjaga hati.

Nah Bacaan Alkitab hari ini akan membahas soal Orang Berhikmat Menjaga Hati.

Ayat referensi diambi dalam Yakobus 4:1-10

Baca juga: Bacaan Alkitab 1 Petrus 5:8, Allah Sahabat Kita, Iblis Musuh Kita

Firman Tuhan : “Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu irihati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu; lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” (Yakobus 4:2)

“Dalamnya lautan dapat diduga, tapi dalamnya hati siapa tahu?”

adalah ungkapan klasik yang tak terlupakan tatkala bicara soal hati. “Samudera Pasifik yang memiliki kedalaman rata-rata 4.280 meter, dipercayai memiliki zona laut terdalam di muka bumi bernama Challenger Deep.

Jika diukur dari permukaan laut, Challenger Deep berjarak sekitar 11.000 meter.” (Google.com).

Baca juga: Bacaan Alkitab Yakobus 2:1-13, Orang Berhikmat Menjaga Sikap

itu pekerjaan sains yang luar biasa. Namun, tidak pernah ada professor yang paling pandai sekalipun, berani membicarakan seberapa dalamnya hati manusia.

Termasuk Sigmund Freud yang terkenal dengan Psiko Analisanya itu, tak kuasa membahasnya.

Apa saja isi hati manusia hanya Tuhan yang tahu persis (Yeremia 17:10; Mazmur 44:22; 1 Taw. 28:9).

Dia tahu keinginan dan motif apa yang ada di hati manusia yang terdalam.

Baca juga: Bacaan Alkitab Yakobus 1:19-27, Orang Berhikmat Menjaga Keseimbangan

Yakobus menyoroti keinginan hati manusia yang dimotori oleh hawa nafsu duniawi (1 Yoh.2:16).

Untuk memenuhi keinginan itu segala macam cara akan dilakukan.

Apalagi kalau dipicu oleh irihati, setelah tidak terpenuhi, berkembanglah konflik yang tak habis-habisnya.

Maka sering orang berkata, “Orang itu, kalau keinginannya belum tercapai, ia cenderung memaksakan kehendak, meskipun menyakiti atau merugikan orang lain.”

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved