Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

104 Warga dari 4 Dusun di Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara Dievakuasi, Ada 11 Lansia dan 4 Balita

Warga di empat dusun di Kepulauan Sitaro diungsikan. Mereka berjumlah 40 KK yang memiliki empat balita dan 11 lansia.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Warga di empat dusun di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan karena aktivitas Gunung Api Karangetang yang meningkat, Kamis (3/8/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO - Sebanyak 104 warga Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, dievakuasi pemerintah daerah pada Kamis (3/8/2023) siang.

Langkah itu dilakukan karena adanya ancaman bahaya yang datang dari Gunung Api Karangetang, menyusul peningkatan jarak luncur guguran lava sejak semalam.

Proses evakuasi warga yang melibatkan unsur TNI itu dilakukan di empat wilayah, yakni Dusun Bolo dan Dusun Mangaese di Kelurahan Tarorane serta Dusun Basaha dan Dusun Hekang di Kelurahan Tatahadeng.

Data yang diperoleh tribunmanado.co.id mencatat, 104 warga yang diungsikan itu terdiri dari 40 kepala keluarga, empat balita, dan 11 lanjut usia atau lansia.

Tempat pengungsian sementara untuk warga Kelurahan Tarorane berlokasi di Gedung GMIST Bukit Zaitun Tampuna dan warga Kelurahan Tatahadeng di Gedung GMIST Tualage Ruata Basaha.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sitaro, Joicson Sagune, mengatakan langkah evakuasi dilakukan berdasarkan rekomendasi Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang.

"Warga di dua kelurahan ini direkomendasikan untuk dievakuasi menyusul adanya penambahan jarak luncur guguran lava Karangetang," kata Joicson Sagune yang dijumpai di GMIST Tualage Ruata Basaha.

Pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai keperluan warga selama berada di lokasi pengungsian.

Mulai dari peralatan tidur berupa kasur, tikar, selimut, beberapa bahan makanan, serta makanan siap saji bagi warga.

"Kami (BPBD) bersama dengan Dinas Sosial. Proses penyaluran logistik masih terus berlangsung. Nantinya akan kami tempatkan petugas piket di dua lokasi pengungsian ini," ujarnya.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Bless Indonesia, Pakai Kunci C Lebih Mudah Dimainkan

Baca juga: Daftar Harga iPhone 11 Pro Max Terbaru, Kini Turun Lagi hingga Rp 10 Jutaan, Intip Spesifikasinya

Sebelumnya, Pos PGA Karangetang menyatakan adanya peningkatan jarak luncur guguran lava yang mengarah ke Kali Kahetang, Kelurahan Tarorane dan Kali Keting, Kelurahan Tatahadeng, Siau Timur.

Jarak luncur ke Kali Kahetang yang sebelumnya 1750 meter kini bertambah 100 meter menjadi 1850 meter dari puncak kawah utama Karangetang.

Begitu pula yang mengarah ke Kali Keting Tatahadeng, yang sebelumnya berada di angka 2 ribu meter kini bertambah menjadi 2100 meter.

"Ya, terjadi peningkatan jarak luncur ke Kali Kahetang dan Kali Keting," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang, pada Kamis pagi.

Beberapa wilayah yang ada di Kelurahan Tarorane dan Kelurahan Tatahadeng diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan jarak luncur guguran lava ini.

Warga di empat dusun di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan karena aktivitas Gunung Api Karangetang yang meningkat.
Warga di empat dusun di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan karena aktivitas Gunung Api Karangetang yang meningkat. (Tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses)

"Perlu diwaspadai adanya potensi awan panas dan guguran lava pijar," sambung Yudia Tatipang.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved