Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

Pengamat Kebencanaan Beber Langkah Pemda Terkait Aktivitas Gunung Api Karangetang Sitaro Sulut

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang menyatakan adanya peningkatan jarak luncur guguran lava yang mengarah ke Kali Kahetang Kelurahan Tarorane.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
HO/Dokumentasi Agus Santoso
Pengamat kebencanaan Ahli Geomorfologi dari Universitas Prima Manado, Drs Agus Santoso Budiharso MSc 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara masih sangat tinggi.

Bahkan pagi ini, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang menyatakan adanya peningkatan jarak luncur guguran lava yang mengarah ke Kali Kahetang Kelurahan Tarorane dan Kali Keting Kelurahan Tatahadeng Siau Timur.

Jarak luncur ke Kali Kahetang yang sebelumnya 1750 meter kini bertambah 100 meter menjadi 1850 meter dari puncak kawah utama Karangetang.

Terkait hal itu, Pengamat Kebencanaan Agus Santoso Budiharso, membeberkan langka-langka yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)

Dosen Teknik Geologi Universitas Prisma menjelaskan ada berapa hal yang harus dilakukan oleh Pemda  dengan bekerjasama dengan  lembaga bencana.  

Antara lain, Pemda harus berkomunikasi dengan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Badan Vulkanologi adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk memantau aktivitas gunung berapi dan memberikan peringatan dini ketika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. 

Pemda, Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam kasus ini, harus menjalin komunikasi yang baik dengan PVMBG untuk mendapatkan pemantauan dan analisis terkini tentang Gunung Api Karangetang

PVMBG dan lembaga terkait lainnya secara rutin memantau aktivitas vulkanik, termasuk Gunung Api Karangetang

"Mereka menggunakan berbagai alat pemantauan seperti seismometer, GPS, pengukuran gas, dan penerbangan penginderaan jauh untuk mengukur perubahan dalam perilaku gunung berapi. Data ini membantu mereka untuk memperkirakan potensi erupsi," ujarnya, Kamis (3/8/2023). 

Tak hanya itu, PVMBG akan menganalisis risiko dan bahaya yang terkait dengan Gunung Api Karangetang

"Mereka akan memperkirakan tingkat potensi bahaya dan wilayah yang mungkin terdampak jika terjadi erupsi," ucapnya. 

Kata Agus, jika hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik dan potensi bahaya erupsi yang signifikan, PVMBG akan mengeluarkan peringatan dini kepada pemerintah daerah. Peringatan dini ini berisi informasi tentang potensi bahaya, tingkat ancaman, dan wilayah yang terdampak.

Setelah menerima peringatan dini dari PVMBG, Pemda harus segera menyampaikan informasi ini kepada warga setempat dan wilayah terdampak lainnya. 

Cara penyampaian informasi ini harus efektif dan tepat waktu untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved