Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mimbar Jumat

Manusia Bodoh

Ditulis Muhammad Tahir Alibe, anggota Komisi Fatwa MUI Sulawesi Utara dan dosen IAIN Manado

Tribun Manado
Dr Muhammad Tahir Alibe, Dosen IAIN Manado dan Anggota Komisi Fatwa MUI Sulawesi Utara 

Oleh: Dr Muhammad Tahir Alibe

Anggota Komisi Fatwa MUI Sulawesi Utara - Dosen IAIN Manado

Apa itu manusia bodoh? Siapa itu Manusia bodoh (Sufaha').

Untuk menjawab ini saya akan kutipkan sebuah kisah yang pernah saya baca sekian tahun lalu.

Dua orang berjalan di padang pasir. Dari jauh ia melihat ada hewan di depan mereka.

Maka keduanya menebak hewan tersebut. Satunya berkata itu pasti kambing. Lainnya berkata itu pasti burung.

Sepanjang jalan mereka berdiskusi untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing.

Ketika keduanya sudah dekat, hewan itu ternyata terbang.

Baca juga: Profil Buya Ahmad Rajafi, Rektor IAIN Manado yang Baru

Maka berkatalah, salah satunya, tuh terbang berarti itu burung sebab hanya burung bisa terbang.

Yang satunya berkata, itu kambing walaupun ia dapat terbang.

Kisah ini hanya ingin menjelaskan tentang Manusia Bodoh (sufaha').

Manusia bodoh itu tidak bisa menerima kenyataan, kebenaran walaupun sudah terlihat oleh mata kepalanya sendiri.

Di masa Nabi Musa as, Bani Israil pun menunjukkan kebodohannya dengan tidak ingin tunduk pada Nabi Musa as.

Ia hanya ingin beriman dengan syarat Tuhan dapat dilihat secara kasat mata.

Manusia bodoh bisa saja tampil dengan segala simbol gelar akademik yang melekat pada dirinya.

Dengan jubah kebesarannya sebagai ulama, Ustadz.

Saya dengar kabar beberapa tokoh besar di Indonesia menjadi besar oleh karena ia terusir dari 'kampung halamannya'.

Sementara pembencinya justru semakin terpuruk dan terhina.

Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa ada yang lebih layak, lebih pantas dari dirinya

Dalam al-Qur'an, Allah swt memerintahkan kita untuk berpaling dari manusia bodoh, wa a'ridh anil jahilin.

Imam Syafi'i pernah berkata, "setiap kali saya berdebat dengan orang berilmu saya selalu menang, tapi selalu kalah bila berdebat dengan manusia bodoh".

Menurut riwayat karakteristik orang bodoh yaitu pertama, menzhalimi orang yang bergaul dengannya.

Kedua, menganiaya orang yang berada di bawahnya. Ketiga, bersikap sombong kepada orang yang berada di atasnya.

Keempat, dia berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Manusia bodoh dijebak oleh dua sifat yang tidak ia sadari.

Pertama, karena kesombongan; kedua, karena sifat Hasad. Karena dua sifat tersebut ia selalu tampil sebagai Manusia Bodoh.

Iblis pada hakikatnya adalah seorang ilmuwan, namun karena sifat sombongnya ia enggang mengakui kelebihan yang dimiliki oleh Adam as.

Sifat tawadhu Adam as membuatnya semakin angkuh. Selain karena angkuh, iblis juga menyimpan dendam yang tak terbatas kepada Adam as.

Dalam riwayat ia berkata, "aku akan beribadah ribuan tahun lamanya asalkan jangan perintahkan aku sujud kepada Adam as.

Namun Allah swt menolaknya dengan berkata, "aku ingin disembah sesuai keinginanku bukan sesuai keinginanmu (Iblis).

Cerita tentang pertarungan Adam as dengan Iblis Laknatullah bisa jadi adalah singgungan bagi manusia yang memiliki karakter yang sama dengan Iblis atau Adam as.

Segalanya ia lakukan demi menghalangi popularitas Adam as, semakin Adam as naik tingkat ia semakin menderita.

Ia hidup dengan segala halusinasinya. Ia punya prinsip, "Asal bukan dia".

Sama dengan cerita diawal, "biar terbang yang penting kambing".

Beginilah fenomena manusia bodoh yang bisa merasuk kepada siapa saja, pejabat, ilmuwan, ustadz, orang kaya bisa terjebak dalam lingkaran "Manusia Bodoh".

Nampaknya memang tidak ada solusi menghadapi manusia bodoh kecuali menjauh, berpaling darinya.

Agar ia tahu batas kebodohannya. Manusia Bodoh baru bisa menyadari kebodohannya saat berhadapan dengan realitas yang sebenarnya. Itu pun bukan jaminan. (*)

Dapatkan berita Tribun Manado lainnya di Google News 

Artikel atau video menarik lainnya juga bisa diperoleh di Facebook Tribun Manado dan Youtube Tribun Manado Official

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved