Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Lakukan Kunjungan Kerja ke Sulawesi Utara

Irjen Kementerian Pertanian Jan Maringka melaksanakan kunjungan kerja selama tiga hari di Sulawesi Utara, 28- 30 Juni 2023

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: David_Kusuma
Dok Pemkot Kotamobagu
Irjen Kementerian Pertanian Jan Maringka melaksanakan kunjungan kerja di Kotamobagu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Irjen Kementerian Pertanian Jan Maringka melaksanakan kunjungan kerja selama tiga hari di Sulawesi Utara, 28- 30 Juni 2023.

"Ada sejumlah agenda yang akan dilakukan Irjen di Sulawesi utara ini. Dimulai dari Kota Kotamobagu," sebut Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Yusup Patiroy, Rabu (28/6/2023).

Di pendopo Wali Kota Kotamobagu, kata dia, Irjen akan melaksanakan dialog dengan para pemangku kepentingan di daerah tersebut terkait jaga pangan, dilanjutkan dengan persiapan penyerahan hewan kurban.

Keesokan harinya, sholat Idul Adha bersama Wali Kota, dan lanjut melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Manado.

Sementara itu Irjen Kementerian Pertanian Jan S Maringka mengatakan, menjaga ketahanan pangan adalah peran kita bersama.

Irjen Kementerian Pertanian Jan Maringka melaksanakan kunjungan kerja selama tiga hari di Sulawesi Utara, 28- 30 Juni 2023.
Irjen Kementerian Pertanian Jan Maringka melaksanakan kunjungan kerja selama tiga hari di Sulawesi Utara, 28- 30 Juni 2023. (Dok Pemkot Kotamobagu)

"Ketika kita menjaga ketahanan pangan secara bersama-sama maka kita telah mewujudkan kedaulatan pangan seperti apa yang kita cita-citakan," sebut Irjen Jan saat 'Dialog Jaga Pangan' di Pendopo Wali Kota Kotamobagu, Rabu.

Kementerian Pertanian, kata dia tidak mungkin bekerja sendiri sehingga peran pemerintah daerah dan aparat penegak hukum harus dilakukan secara bersama-sama.

"Karena apa, Menjaga pertanian adalah menjaga hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Kelompok tani dan petani, menurut Jan adalah garda terdepan menjaga isi perut 280 juta rakyat Indonesia sehingga bisa bertahan termasuk ketika melewati pandemi COVID-19.

"Itulah kekuatan pertanian kita, pertanian memberikan kontribusi penuh bagi kita di saat pandemi COVID-19," katanya menambahkan.

Ke depan, lanjutnya, inspektorat kabupaten melihat bahwa ada ketentuan dari Menteri Keuangan terkait dengan pemanfaatan dana desa minimal 20 persen dapat dialokasikan kepada kegiatan-kegiatan pertanian. Apa artinya, bahwa anggaran yang ada di Kementerian Pertanian sendiri tidak cukup.

"Harus kita jaga bersama-sama, harus kita awasi, harus bersinergi dan nanti inspektorat bersama-sama mengingatkan bahwa ayo dialokasikan sebagai bentuk keberpihakan terhadap kegiatan-kegiatan pertanian," ujarnya.

Lanjutnya lagi, data Kementerian Pertanian, sektor pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi COVID-19. di tahun 2022 sektor ini berkontribusi 12 persen dari PDB Indonesia (BPS 2023). Sektor ini juga mampu menyerap 31 juta tenaga kerja (25 persen) dari total angkatan kerja (BPS 2023).

'Ekspor pertanian di tahun 2019 sebesar Rp390 triliun, kemudian meningkat di tahun 2020 sebesar Rp451 triliun atau naik 15,8 persen, naik lagi di tahun 2021 sebesar Rp616 triliun, naik 35,4 persen dan di tahun 2022 sebesar Rp658 triliun, naik 6,8 persen," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Republik Indonesia juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada Pemerintah Daerah se – Bolaang Mongondow Raya, untuk Kota Kotamobagu mendapatkan bantuan Bibit Kelapa, Benih Jagung, Pupuk dan Bantuan 2 (dua) Ekor sapi kurban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved