Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mencuci Beras Dianggap Menghilangkan Nutrisi, Benarkah?

Sebagian orang menganggap mencuci beras tidak penting karena bisa menghilangkan nutrisi. Apakah hal tersebut benar?

Editor: Isvara Savitri
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebanyakan orang pasti mencuci beras sebelum memasaknya.

Tujuannya adalah membuang kotoran pada beras.

Namun, apakah mencuci beras benar-benar penting?

Pasalnya, sebagian berpendapat mencuci beras justru menghilangkan nutrisinya.

Apakah hal tersebut juga benar?

Simak penjelasannya berikut ini.

Menurut ahli kuliner dan koki

Dilansir dari IFL Science, ahli kuliner mengatakan, beras yang sudah dicuci sebelumnya mengurangi jumlah pati yang berasal dari butiran beras

Hal ini dapat dilihat pada air bilasan yang keruh, yang menurut penelitian merupakan pati bebas (amilosa) pada permukaan gabah yang dihasilkan dari proses penggilingan.

Di kalangan koki, mencuci beras dianjurkan untuk beberapa hidangan, ketika mencari biji-bijian yang terpisah. Namun untuk hidangan lain seperti risotto dan paella, yang membutuhkan efek lengket dan lembut, pencucian dihindari.

Baca juga: Berikut Tujuh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara yang Buka Pendaftaran Seleksi Anggota KPU

Baca juga: Tak Berminyak, Berikut Resep Pepes Ayam Kencur, Gurih dan Aromatik

Tidak mencuci beras, apakah aman?

Secara umum, beras dicuci untuk membilas debu, serangga, batu-batu kecil, dan serpihan kulit yang tersisa dari proses penggilingan beras

Baru-baru ini, dengan banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan, mikroplastik ditemukan dalam makanan manusia, termasuk beras. Proses pencucian telah terbukti membilas hingga 20 persen plastik dari beras mentah.

Studi menemukan bahwa, terlepas dari kemasannya (plastik atau kantong kertas), kemungkinan kandungan mikroplastiknya sama.

Para peneliti juga menunjukkan plastik dalam nasi instan ditemukan empat kali lipat lebih tinggi daripada nasi mentah. 

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. (Ferdi/Tribun Manado)

Jika kita mencuci beras instan terlebih dahulu, kita dapat mengurangi kandungan plastik hingga 40 persen.

Beras juga diketahui mengandung kadar arsenik yang relatif tinggi karena tanaman menyerap lebih banyak arsenik saat tumbuh.

Mencuci beras terbukti menghilangkan sekitar 90 persen arsenik, tetapi juga menghilangkan sejumlah besar nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kita, termasuk tembaga, zat besi, seng, dan vanadium.

Bagi sebagian orang, nasi menawarkan sebagian kecil dari asupan nutrisi harian mereka dan karenanya akan berdampak kecil pada kesehatan

Tetapi, untuk populasi yang mengonsumsi beras dalam jumlah besar setiap hari, hal itu dapat memengaruhi nutrisi mereka secara keseluruhan.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Menyambut Hari Raya Idul Adha 2023, Bagus untuk Caption Facebook, Instagram dan WA

Baca juga: Jadwal dan Live Streaming Timnas Indonesia vs Palestina, Tonton di Link Gratis Berikut

Studi lain mengamati logam berat lainnya, timbal dan kadmium. Ditemukan bahwa mencuci beras dapat menurunkan kadar semua ini antara 7–20 persen. 

Kadar arsenik dalam beras bervariasi, bergantung tempat ia ditanam, kultivar beras, dan cara memasaknya. 

Saran terbaik tetap cuci beras terlebih dahulu dan pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Haruskah Beras Dicuci Sebelum Dimasak?".

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved