Catatan Wartawan
Ini Kisah tentang Adolf Lembong, Che Guevara dari Minahasa
Syair yang ditulis Jose Rizal, pahlawan nasional Filipina, kubaca di depan patung Adolf Lembong di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi, Manado.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Namun rencana itu urung terlaksana. Belanda menyerang Indonesia lagi pada agresi militer ke 2.
Lembong ingin kembali bergerilya. Namun ia tertangkap tentara Belanda, dipenjarakan di Ambarawa dan dibebaskan setelah perjanjian Roem Royen.
Setelah penyerahan Kedaulatan Indonesia, Lembong beroleh jabatan mentereng sebagai kepala diklat TNI.
Dan Lembong ternyata ditakdirkan wafat di Indonesia.Ia yang seperti punya sembilan nyawa di Filipina, jadi korban keganasan pasukan APRA di bawah pimpinan Raymond Westerling dalam pembantaian di Bandung pada 23 Januari 1950.
Bagi saya Adolf Lembong adalah pejuang Indonesia terunik.
Dia pernah menjadi tentara KNIL Belanda dan tentara Amerika Serikat.
Lembong bersama rekan - rekannya sesama orang Minahasa jadi bagian dari tentara Amerika dan bergerilya di Filipina melawan Jepang.
Namun Lembong adalah sosok cinta tanah air yang bergabung dengan tentara asing karena keadaan.
Hatinya untuk Indonesia. Banyak yang menyamakan Lembong dengan Tan Malaka.
Ada pula yang menjuluki Lembong sebagai Che Guevara Minahasa.
Andai saja ada sutradara Indonesia yang memfilmkan kisah Lembong, pasti akan laku.
Sekaligus dapat membebaskan Indonesia dari "penjajahan" film horor atau sex. (Arthur Rompis)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.