Manado Sulawesi Utara
Dosen Muda Universitas Muhammadiyah Manado Sri Atikah Senang Berbagi Pengetahuan
Sri Atikah merupakan salah satu dosen muda di Universitas Muhammadiyah Manado. Ia menjadi dosen karena senang berbagi pengetahuan.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menjadi dosen merupakan cita-cita Sri Atikah S ST M Keb sejak dulu.
Cewek kelahiran Palu, 5 April 1993 ini mengaku ingin menjadi dosen karena tertarik pada ilmu dan senang berbagi pengetahuan.
Menjadi dosen memungkinkan Sri Atikah untuk terus belajar, membantu mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka, dan mempengaruhi kehidupan secara positif.
Menjadi dosen juga memungkinkannya untuk melakukan penelitian, berkolaborasi, dan terus tumbuh dalam bidangnya.
Meski tantangan ada, dengan semangat ia yakin bisa menjadi dosen yang berdedikasi.
Dengan kerja keras dan tekad yang tinggi akhirnya, cita-citanya bisa terwujud.
Sekarang di umur 29 tahun, Sri Atikah telah menjadi dosen Universitas Muhammadiyah (UNIMMAN) Manado.
Cewek yang hobi makan dan staycation ini mengajar mata kuliah komunikasi dalam kebidanan, biologi reproduksi, dan fisiologi kebidanan.
"Alasan utama saya memilih mengajar di UNIMMAN adalah UNIMMAN memberikan kesempatan berkontribusi dalam pengembangan akademik dan penelitian khususnya bagi dosen muda. Selain itu, reputasi dan kualitas akademik UNIMMAN yang cocok dengan bidang studi yang diminati, kesempatan untuk terlibat dalam penelitian yang relevan, fasilitas dan sumber daya yang tersedia, dan lingkungan kerja yang kondusif," ucap anak ke-3 dari 4 bersaudara ini.
Baginya, menjadi dosen memiliki kelebihan dan kekurangan.
Baca juga: Turotial Menampilkan Pesan WhatsApp yang Diarsipkan
Baca juga: Bahayanya Risiko Gula Darah Naik, Bisa Berujung Diabetes, Simak Tips dan Cara Mencegahnya
Kelebihannya termasuk kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan mempengaruhi kehidupan mahasiswa, terlibat dalam penelitian dan pengembangan akademik, serta kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.
Namun, ada juga tantangan seperti tuntutan waktu yang tinggi, tanggung jawab dalam menilai kinerja mahasiswa, dan tekanan untuk mencapai standar akademik yang tinggi.
"Dosen juga harus mengatasi tantangan dalam mengelola tuntutan akademik dan kehidupan pribadi yang seimbang," ucap cewek yang berdomisili di Perum Puri Manado Permai ini.
Sebagai dosen muda, ia selalu memberikan yang terbaik, selalu aktif dalam penelitian, dan beberapa kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan dengan bidang studinya.
Selain itu, dia juga terus berusaha untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah terkemuka.

Panti Werdha Senja Cerah Mapanget Manado Tampung 50 Lansia, Ada yang Ditelantarkan Keluarga |
![]() |
---|
Ada yang Tak Didatangi Keluarga, Komandan TNI AL Hibur Siswa Dikmata Saat Pelantikan di Manado |
![]() |
---|
Kisah Gen Z Jualan Kopi Keliling di Kota Manado, Sebut Gengsi Bikin Tak Bisa Makan |
![]() |
---|
Belajar bersama Mahasiswa Faperta Unsrat Manado Sentuh Anak-Anak yang Belum Merasakan Bangku Sekolah |
![]() |
---|
Warga Bitung Rela Jual Motor Demi Bisa Kerja di Kamboja, Janji Beli Mobil Kalau Sudah Gajian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.