Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Ahok Diusulkan Jadi Cawapres Anies Baswedan, Surya Paloh: Belum Ada Tawarannya

Luhut sempat menawarkan nama Ahok untuk menjadi cawapres Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Kolase Tribun Manado/Foto Istimewa
Viral di Media Sosial soal Ahok Pernah Ingatkan Anies soal Pemukiman Dekat Depo Pertamina Plumpang, yang Kini Terjadi kebakaran hingga tewaskan beberapa warga 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beredar isu nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk kandidat pendamping Anies Baswedan.. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut sempat menawarkan nama Ahok untuk menjadi cawapres Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Tawaran itu disodorkan Luhut saat agenda makan siang bersama Paloh di Wisma Nusantara, pekan kemarin.

Baca juga: Pengakuan Lolly Anak Nikita Mirzani, Lebih Bebas Tinggal di London hingga Lebih Dekat dengan Toni

Cerita Ahok Pindah ke Kanada karena Banyak Koruptor, Dapat Perintah Selamatkan Rakyat, Misi Berhasil
Cerita Ahok Pindah ke Kanada karena Banyak Koruptor, Dapat Perintah Selamatkan Rakyat, Misi Berhasil (Youtube PanggilSayaBTP/Kontan.co.id)

Namun Paloh meluruskan, bahwa sodoran nama itu hanya sekadar kelakar dari Luhut.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu, dikatakan Paloh, hanya bercanda.

Alhasil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membantah isu yang beredar bahwa Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengusulkan nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Menurutnya, Luhut sama sekali tak menyampaikan kandidat cawapres dalam pertemuan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

“Kalau mau jujur enggak ada. Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut,” ucap Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Ia justru mengaku senang bertemu dengan Luhut pekan lalu.

Bagi Surya, Luhut menunjukan semangat kebersamaan meski dalam pilihan politik yang berbeda.

“Bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan seseorang kawan, jangan itu,” tutur dia.

Surya menyatakan sampai saat ini partai politio (parpol) koalisi pemerintah belum ada yang memberikan tawaran atau usulan kandidat pendamping Anies untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Belum ada tawarannya, bagaimana saya mau jawab? Kalau nanti ada, kita duduk lagi,” kata dia.

Terakhir, Surya mengaku belum memiliki rencana untuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.

Ia malah memberikan sinyal menunggu panggilan dari Jokowi.

“Jangan tanya saya, tanya kepada Pak Jokowi,” kelakar Surya.

Diketahui saat ini baru dua calon presiden (capres) yang mendapatkan tiket untuk menjajaki Pilpres 2024. Pertama, Anies yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Kedua, Ganjar Pranowo yang dideklarasikan oleh PDI-P.

Sementara itu, kandidat capres potensial lainnya, yakni, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto nampak masih menjajaki pembentukan koalisi besar bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat berpidato di HUT Partai NasDem ke-11 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan pada Jumat (11/11/2022).
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat berpidato di HUT Partai NasDem ke-11 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan pada Jumat (11/11/2022). (YouTube Metro TV)

Surya Paloh Ingin Lihat Dulu Pendamping Ganjar dan Prabowo

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku ingin melihat lebih dulu calon wakil presiden (cawapres) dari kandidat calon presiden (capres) lainnya, sebelum menentukan pendamping untuk Anies Baswedan.

Ia menganggap, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak perlu buru-buru menentukan cawapres Anies untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kan ada kesempatan bagi Nasdem untuk melihat-lihat dulu, 'Oh ini Pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya,’” ujar Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Menurutnya, Anies masih punya banyak waktu dan kesempatan untuk memilih cawapresnya. Surya pun tak ingin kesempatan tersebut dilewatkan.

“Dia bisa lihat itu, kan ada kesempatan, kenapa dia tidak manfaatkan,” ucapnya.

Di sisi lain, Surya menganggap Nasdem dan KPP tak perlu menjadi yang pertama mengumumkan cawapres. Alasannya, koalisi tersebut sudah menjadi yang pertama mengusung capresnya.

“Nasdem sudah terdepan, enggak usah takut dikatakan dia tertinggal,” imbuh dia.

Diketahui Anies dan Tim Delapan KPP mengungkapkan telah memiliki lima kandidat cawapres. Anggota KPP Willy Aditya menyatakan batas maksimal penentuan cawapres dari KPP pada Juli 2023. Adapun saat ini Anies sudah didukung oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Selain Anies, saat ini Ganjar Pranowo juga telah resmi mendapatkan tiket melaju ke Pilpres 2024 setelah resmi diusung oleh PDI-P pada 21 April 2023 lalu. Belakangan, PPP turut memberikan dukungan kepada Ganjar.

Sedangkan Prabowo, yang diusung Partai Gerindra masih menjajaki pembentukan koalisi besar bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved