Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Dua Bulan Lebih Siaga, Status Gunung Api Karangetang di Sitaro Kini Turun Jadi Waspada Level II

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menurunkan tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Tribunmanado.co.id/PGA Karangetang
Gunung Api Karangetang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral menurunkan tingkat aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Jika sebelumnya gunung berketinggian 1.784 meter dari permukaan laut itu berstatus Siaga Level III, kini diturunkan menjadi Waspada Level II terhitung mulai 26 April 2023.

Status Siaga itu sendiri melekat pada Karangetang sejak 8 Februari 2023 pasca adanya peningkatan aktivitas guguran lava dan awan panas guguran hingga berujung adanya proses evakuasi ratusan warga di beberapa titik.

Penurunan tingkat aktitas itu dibenarkan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia Tatipang.

"Ya benar, berlaku mulai tanggal 26 April 2023 pukul 16.00 Wita. Jadi saat ini tingkat aktivitas Karangetang menjadi Waspada Level II," terang Yudia, Kamis (27/4/2023).

Berdasarkan surat dari Badan Geologi yang diperoleh tribunmanado.co.id, tercatat adanya penjelasan teknis, mulai dari pendahuluan, pengamatan visual, pengamatan instrumental hingga evaluasi dan potensi ancaman bahaya.

Aktivitas vulkanik Karangetang dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava pada kawah Utama maupun kawah Utara dan karakteristik erupsinya adalah erupsi efusif (leleran lava).

Sejak 8 Februari 2023 Gunung Karangetang mengalami erupsi sehingga pada pukul 16:00 WIB tingkat aktivitasnya di naikan dari Level II Waspada ke Level III Siaga.

Erupsi erupsi terjadi dari Kawah Utama, mengeluarkan leleran lava pada Kawah Utama mengarah ke barat daya dan selatan, mengarah ke kali Beha barat, kali Batang, kali Timbelang, kali Batuawang dan kali Kahetang, dengan jarak luncur mencapai sekitar 2000 meter dari pusat kegiatan Kawah Utama.

Visual Gunung Karangetang selama perioda 1 - 25 April 2023 umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung kadang tertutup kabut, pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi kolom asap maksimum mencapai 200 meter di atas puncak dengan angin lemah hingga kencang ke arah timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Erupsi efusif teramati hingga 1 April 2023, kejadian guguran sudah tidak tampak lagi, di malam hari pada puncak masih tampak adanya sinar api diam setinggi sekitar 10 m.

Kondisi Kawah Utara teramati pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava, guguran tidak teramati.

Kegempaan selama periode 1 - 25 April 2023 terekam 61 kali gempa Guguran, 20 kali gempa Hembusan, 110 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 76 kali gempa Vulkanik Dangkal, 19 kali gempa Vulkanik Dalam, 25 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Terasa skala I - MMI dan 192 kali gempa Tektonik Jauh, serta 15 kali gempa Tremor menerus.

Erupsi efusif Karangetang menunjukan penurunan, leleran lava dan guguran lava tidak teramati.

Dari seismisitas jenis gempa Guguran yang merupakan indikasi terjadinya erupsi efusif (lava meluncur) sudah menurun bahkan sejak 6 April 2023 gempa Guguran tidak terekam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved