Franky Donny Wongkar Tinjau Kondisi Salah Satu SD di Minsel Sulawesi Utara

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Kondisi bangunan sekolah SD Inpres 1 Rumoong Atas memprihatinkan. 

Bangunan Sekolah yang berlokasi di Desa Rumoong Atas Dua Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, mengalami kerusakan berat di bagian atap. 

Sudah banyak seng yang karatan dan banyak yang bocor ditambah lagi dengan bagian plafon yang sudah rusak, sehingga dapat membahayakan murid-murid dan guru saat proses belajar mengajar. 

Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar memerintahkan kepada Dinas terkait untuk secepatnya menindak-lanjuti dengan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang sudah rusak.

Hal ini disampaikan bupati saat meninjau langsung kondisi sekolah tersebut didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Minsel Arthur Tumipa, Kepala Dinas Kominfo Minsel Tusrianto Rumengan dan  Camat Tareran Hizkia Kondoj, hari ini, Rabu (26/4/2023).

"Secepatnya bagian yang rusak diperbaiki agar proses kegiatan belajar dan mengajar bisa berjalan dengan baik, " ujar Franky Wongkar. 

Menurut Franky Wongkar, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan berkewajiban untuk memonitoring sekaligus mengambil langkah tindakan apabila terdapat fasilitas di sekolah yang harus diperbaiki. 

Bupati juga sampaikan bahwa pihak sekolah harus proaktif melaporkan dan berkoordinasi dengan dinas terkait sehubungan dengan pembangunan atau pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. 

"Saya harapkan agar Dinas terkait dapat menginventarisir aset-aset sekolah, mendata keberadaan atau kondisinya, agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme ketentuan yang berlaku, " tutup Franky Wongkar. 

Selain meninjau kondisi fisik bangunan sekolah tersebut, Franky Wongkar juga tampak bercerita dengan guru-guru dan beberapa murid yang ada saat itu sambil mengajak mereka untuk foto bersama. 

AKBP Feri Sitorus Ingatkan Anggota Polres Minsel Bersikap Humanis Kepada Masyarakat

Kapolres Minahasa Selatan AKBP Feri R Sitorus, menegaskan kepada seluruh anggotanya untuk menjalankan tugas dengan humanis.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, anggota Polri khususnya di Polres Minsel harus bisa mempelajari kearifan lokal di tempat mereka bertugas.

"Kita harus bisa menempatkan diri di mana pun kita ditugaskan.

Belajar menguasai situasional di suatu tempat mulai dari cara hidup masyarakatnya sampai bahasanya, pelajari bentuk kearifan lokal yang ada," ujar Kapolres AKBP Feri Sitorus saat diwawancarai tribunmanado.co.id.

Kapolres harapkan agar setiap anggota Polres Minsel bisa mengikuti dan melakukan kearifan lokal di suatu tempat dengan berkomunikasi yang baik dan tidak bersikap arogan.

"jangan sampai ada anggota saya yang tidak humanis dengan masyarakat, misalkan masuk masjid dia pakai sepatu, ada orang beribadah dibubarkan, ada masyarakat kumpul-kumpul ngomongnya tidak humanis walaupun mungkin di situ ada yang salah tapi harus ngomong baik-baik," tegas Kapolres AKBP Feri Sitorus.

Sebagai anggota Polres yang humanis harus selalu harus menerapkan 3 S dalam bertugas.

"Dalam bertugas kita harus senantiasa menerapkan 3 S Senyum Sapa Salam dan sekali lagi tidak bersikap arogan kepada masyarakat. Laksanakan tugas dengan kearifan lokal," tutup AKBP Feri Sitorus.

Humanis adalah salah satu program Kapolres AKBP Feri Sitorus yang dikenal dengan program CEGAH JO (Cepat Efektif Gabungan Aman Humanis Jalankan Objektif).

Program ini sudah diterapkan sejak AKBP Feri Sitorus saat bertugas sebagai Kapolres di Kabupaten Minahasa Tenggara. (Isak)