Sejarah
Bedug Kerap Dipakai saat Malam Takbir di Indonesia, Benarkah Berawal dari Kedatangan Cheng Ho?
Momen lebaran adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebaran adalah saat di mana umat Muslim bergembira.
Dalam pupuh tersebut, bedug diceritakan kerapa digunakan untuk mengumpulkan penduduk dari berbagai desa untuk persiapan perang.
Namun, saat itu istilah "bedug" belum biasa digunakan dan digantikan dengan istilah "teg-teg" yang merupakan kelompok membraphone menyerupai bedug.
Antara penjelajah Belanda dan Cheng Ho
Kisah tentang bedug lainnya dalam sejarah Indonesia muncul dalam catatan penjelajah Belanda Cornelis de Houtman (1595-1597).
Dalam catatan pelayarannya yang pertama ke Nusantara, Houtman mencatat keberadaan bedug di Banten.
Houtman menggambarkan bedug sangat populer dan tersebar luas di Banten dan digunakan sebagai pemberi tanda atau petanda bunyi.
Salah satu teori tentang masuknya bedug di Indonesia juga disebutkan berasal dari orang China.
Sosok yang dimaksud adalah orang China, seorang China-Muslim yang pernah datang sebagai utusan dari maharaja Ming.
Dikiahkan bahwa dalam kunjungannya ke Nusantara, Cheng Ho mempertunjukkan bedug di Jawa.
Sejak saat itu bedug menjadi bagian dari masjid seperti halnya bedug di kuil-kuil di China, Korea, dan Jepang sebagai alat komunikasi ritual keagamaan.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Kisah Amir Syarifuddin, Pejuang Tiga Zaman: Kolonial, Jepang, dan Revolusi RI |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole |
![]() |
---|
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Menengok Manado Abad 16: Lahirnya Borgo hingga Kisah Raja Posumah dan Damopolii Dibaptis Magelhaes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.