Sulawesi Utara
Kiprah Para Jenderal di Panggung Politik Sulut, Tak Selamanya Mulus
Mantan Kasdam Kodam XII Merdeka Sulawesi Utara juga tak beruntung saat maju di Pilkada Sitaro.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pentas politik Sulawesi Utara kerap diwarnai oleh para pensiunan Jenderal.
Mereka tampil di Pileg dan Pilkada.
Hadirnya para Jenderal ini membuat pentas politik kian dinamis.
Seorang Jenderal punya keunggulan dari segi disiplin, penguasaan medan, serta manajemen.
Meski demikian, pentas politik Sulut tak selalu ramah bagi mereka.
Ada yang berhasil. Seperti EE Mangindaan dan Wenny Warouw.
Namun banyak pula yang gagal. Contohnya Benny Mamoto yang gagal di Pileg dan Pilkada.
Padahal figur Benny punya kiprah moncer dan elektabilitas tinggi.
Ada pula Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit.
Jejaknya mentereng sebagai putra Sulut dengan karir hingga international.
Namun Desi keok di pileg. Wenny Warouw juga gagal di pileg 2019.
Mantan Kasdam Kodam XII Merdeka Sulut juga tak beruntung saat maju di Pilkada Sitaro.
Saat ini, sejumlah purnawirawan Jenderal adu nasib di pileg 2024.
Ada nama Ronny Sompie. Kemudian Donar Rompas. Lalu Yulius Selvanus Komaling.
Jagoan lainnya yang digadang-gadang adalah EE Mangindaan, Royke LumowaLumowa dan Petrus Golose.
Purnawirawan TNI dan Polri laku di dunia politik. Mereka diburu parpol.
Ketokohan plus kemampuan mereka dibutuhkan parpol untuk meraih massa sebanyak - banyaknya.
Pengamat politik Sulut Taufik Tumbelaka menuturkan, fenomena ini terjadi di tingkat nasional.
"Ada banyak purnawirawan TNI yang menyatakan diri bergabung dengan parpol," kata dia.
Di Sulut, kata dia, ada kecendrungan yang sama.
Meski langkah mereka masih terselubung.
Menurut Taufik, banyak Jenderal Sulut berkelas nasional namun punya nilai lokalitas yang tinggi.
Ada Benny Mamoto, Royke Lumowa dan lainnya.
Taufik membeber plus minus mengusung calon purnawirawan TNI dan Polri.
"Jika usianya 58 tahun tentu masih kuat secara fisik dan pemikiran," kata dia.
Ungkap Taufik, calon dari purnawirawan TNI dan Polri punya keunggulan dalam hal pemahaman teritori serta jejaring.
Kedua faktor ini merupakan penentu dalam berpolitik.
"Mereka juga punya kemampuan analisis yang akurat serta kemampuan mengenal medan secara mendetail," katanya.
Minusnya adalah mereka sering tergoda untuk menerapkan ha-hal di masa lalu yang tidak cocok dengan gaya politik santun.
Jejaring juga, beber dia, dapat digunakan secara negatif.
Ungkap Taufik, semua bergantung dari parpol untuk menggunakan nilai plus secara maksimal sembari itu meminimalisir hal hal negatif yang mungkin muncul. (Art).
| Akademisi Unsrat Vecky Masinambow: Pemangkasan Dana Transfer Pengaruhi Belanja Infrastruktur Daerah |
|
|---|
| Warga Sulawesi Utara Bakal Dapat Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor |
|
|---|
| Sulut Tuan Rumah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulampua, YSK: Kolaborasi Kuncinya |
|
|---|
| Daftar Daerah di Sulawesi Utara Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem dalam Sepekan |
|
|---|
| BMKG Sebut Gelombang Kelvin Jadi Salah Satu Penyebab Curah Hujan di Sulut Meningkat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/purnawirawan-tni-dan-polri-laku-di-dunia-politik-mereka-diburu-parpol.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.