Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Jelang Pemilu 2024, Kapolda Sulawesi Utara Ajak Parpol dan Caleg Ciptakan Politik Sehat

Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto mengajak partai politik dan bakal caleg untuk menciptakan politik sehat di Pemilu 2024

|
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Tren dan Tantangan Pileg dan Pilkada Serentak di Sulawesi Utara yang berlangsung di Grand Whiz Manado, Rabu (29/02/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto mengajak partai politik dan bakal caleg untuk menciptakan politik sehat di Pemilu 2024 nanti.

"Mengutip Ketua KPU, sejatinya Pemilu itu konflik yang dilegalkan karena memperebutkan kekuasaan," kata Irjen Setyo dalam Diskusi Publik Tren dan Tantangan Pileg dan Pilkada Serentak di Sulawesi Utara yang berlangsung di Grand Whiz Manado, Rabu (29/02/2023).

Kapolda mengatakan, untuk mewujudkan Pemilu yang sehat maka kontestannya harus berpolitik cercas. "Kontestan harus paham aturan," kata Kapolda.

Dari kacamata keamanan, Kapolda menegaskan, peserta Pemilu dilarang melakukan black campaign, politik uang, isu SARA dan hoax.

Selain itu, politik identitas, demo unjuk rasa dan disintegrasi politik.

Ia menyentil pentingnya karakter wakil rakyat dalam menjalani mandat.

"Wakil rakyat merupakan mandat yang dijalani lima tahun. Apabila dalam proses pemilihan sudah menyimpang, maka dalam pelaksanaan tugas juga pasti menyimpang," ujar kapolda.

Ia berharap parpol dan calon berpartisipasi aktif dan menjalankan politik sehat.

Parpol dan calon diajak menciptakan politik yang aman.

"Jangan memanfaatkan momentum seperti keputusan PN Jakpus terkait penundaan Pemilu," katanya.

Terakhir, Kapolda Sulut mengingatkan kembali Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).

Di mana, Sulut berada di urutan dua IKP. Berdasarkan analisa, kata Irjen Setyo, Indeks itu masih terkait peninggalan Pemilu 2019.

Menurutnya, jika di Pemilu 2024 masih terjadi kesalahan yang sama, artinya persoalannya ada pada orangnya.

Bisa saja penyelenggara, peserta, baik parpol dan calon maupun masyarakat.

"Karena itu, kuncinya mari sama-sama kembali ke konstitusi," kata jenderal dua bintang itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved